Sabtu 11 Jul 2020 20:44 WIB

Sempat Parah, Pilot Inggris di Vietnam Pulih dari Covid-19

Pilot Inggris yang pulih dari Covid-19 keluar RS dengan berkursi roda.

Aktivitas Bandara Hanoi, Vietnam, Kamis (7/5).  Vietnam telah melakukan upaya habis-habisan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang paling kritis, seorang pilot Inggris yang bekerja untuk Vietnam Airlines.
Foto: AP Photo/Hau Dinh
Aktivitas Bandara Hanoi, Vietnam, Kamis (7/5). Vietnam telah melakukan upaya habis-habisan untuk menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 yang paling kritis, seorang pilot Inggris yang bekerja untuk Vietnam Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stephen Cameron (43), pilot asal Inggris yang merupakan pasien terparah Covid-19 di Vietnam, keluar dari rumah sakit pada Sabtu. Proses pemulihannya mendapat sorotan dan dianggap sebagai simbol keberhasilan negara itu dalam menangani wabah Covid-19.

Cameron adalah pilot maskapai penerbangan nasional Vietnam Airlines yang tiba di Vietnam dari Inggris pada awal Maret. Ia dirawat di rumah sakit tiga hari setelah penerbangan pertamanya di maskapai itu, dengan riwayat kunjungan ke bar di Ho Chi Minh yang menjadi salah satu klaster kasus Covid-19.

Baca Juga

"Nyatanya saya tidak semestinya terus berada di sini, sehingga saya hanya bisa berterima kasih kepada semua pihak atas apa yang telah mereka lakukan," kata Cameron yang kemudian meninggalkan rumah sakit dengan dengan kursi roda.

Dalam proses perawatan, tim medis menyebut Cameron, yang awalnya diidentifikasi sebagai "Pasien 91", hanya mempunyai sisa sekitar 10 persen kapasitas paru-paru dan sempat berada dalam kondisi kritis. Dengan kebanyakan pasien Covid-19 di Vietnam yang berhasil sembuh, kabar satu orang pasien yang berpotensi meninggal dunia memicu limpahan semangat dari masyarakat Vietnam untuk proses kesembuhan pasien itu.

Banyak orang yang bersedia menjadi donor paru, namun tim medis menyebut bahwa donor hanya boleh orang yang mengalami mati otak. Namun, di bawah perawatan yang menghabiskan dana hingga 200 ribu dolar AS (setara Rp 2,9 miliar), kondisi Cameron terus membaik hingga tidak lagi memerlukan donor paru per Juni serta sudah tidak menggunakan alat bantu hidup.

Kesembuhan Cameron ini menjadi pencapaian bagi Vietnam yang hingga hari ini mengonfirmasi 370 kasus infeksi Covid-19 tanpa satupun kematian. Angka itu relatif sangat kecil dibandingkan negara-negara lain seluruh dunia.

Hal tersebut terjadi berkat uji deteksi dan program karantina wilayah yang ketat dan agresif. Sejauh ini, Vietnam telah menjalankan 275 ribu pengujian, yang berarti berada dalam rasio 2.825 per satu juta populasi.

Sejumlah dokter Vietnam akan mendampingi Cameron dalam penerbangan khusus kembali ke Inggris, demikian dilaporkan oleh media pemerintah.

"Segera setelah saya kembali bugar, saya akan kembali (pada pekerjaan saya). Saya masih seorang pilot, kendati lisensi saya ditangguhkan, itu saja," ujar Cameron.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement