Sabtu 11 Jul 2020 17:39 WIB

5 Program Studi Pilihan Para Tokoh Inspiratif Tanah Air

Tak ada salahnya tiru program studi yang dipilih oleh tokoh inspiratif berikut ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Cermati

Kebanyakan orang  bisa membutuhkan waktu yang panjang untuk menentukan pilihan program studi. Hal ini tentu sangat masuk akal, mengingat pendidikan kelak akan menjadi salah satu modal utama untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, membantu mencapai cita-cita, hingga mendapatkan kesuksesan di masa yang akan datang.

Pada umumnya, sebagian orang akan memilih untuk mendiskusikan program studi dengan orang-orang terdekat, termasuk orangtua dan juga guru di sekolah. Namun jika kamu masih tetap bingung, cobalah untuk melihat program studi dari para tokoh inspiratif Indonesia. Dengan begitu, siapa tahu kamu menginspirasi sosoknya akan mengambil program studi yang sama. Simak ulasannya berikut ini.

 

Joko Widodo, Fakultas Kehutanan di UGM

 

 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Joko Widodo (@jokowi) on

Lahir dari keluarga tukang kayu yang sangat sederhana, Joko Widodo kecil memang tidak hidup dalam kemewahan. Namun kondisi ekonomi keluarganya yang sangat pas-pasan tidak membuatnya putus ada dalam meraih cita-cita. Presiden Indonesia yang selalu tampil sederhana ini bahkan bisa lulus dari salah satu universitas paling bergengsi di tanah air. Jokowi memilih Fakultas Kehutanan di UGM sebagai tumpuan masa depannya.

Mengambil jurusan Teknologi Kayu, setelah lulus Jokowi langsung bergabung dengan PT Kertas Kraft Aceh. Di tempat inilah kemampuan dan pengetahuannya diasah dalam bidang perkayuan, hingga akhirnya Jokowi memulai bisnis furniture bernama CV Rakabu beberapa tahun kemudian. Bisnis ini berjalan lancar dan membuatnya dikenal luas sebagai salah satu entrepreneur yang sukses. Bukan hanya di bidang bisnis saja, karir politiknya yang dimulai dari kota Solo juga berjalan mulus, hingga akhirnya membawa namanya menjadi orang nomor 1 di Indonesia.

B.J. Habibie, Teknik Mesin di ITB

 
 
 
View this post on Instagram

”Satu ons aksi lebih berharga daripada satu ton teori.” -Friedrich Engels.

A post shared by Bacharuddin Jusuf Habibie (@b.jhabibie) on

Nama B.J. Habibie tentu sudah tidak asing lagi untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Sebelum menjabat sebagai Presiden Indonesia belasan tahun yang lalu, Habibi memang dikenal sebagai jenius yang banyak memberikan kontribusi dalam perkembangan dunia teknologi di tanah air. Mencintai bidang teknologi sejak masih muda, Habibi menjadikan ITB sebagai tempat kuliah dan memilih jurusan Teknik Mesin di sana. 

Bukan hanya itu saja, kecerdasannya juga membawa Habibie terpilih sebagai mahasiswa utusan untuk pendidikan teknik penerbangan dalam bidang Konstruksi Pesawat Terbang di RWTH Aachen University, Jerman di tahun berikutnya. Dalam waktu 10 tahun, Habibi menyelesaikan pendidikan doktor teknik berprestasi summa cumlaude yang sangat membanggakan. 

Habibi mulai meniti karir pada tahun 1965 di sebuah perusahaan penerbangan Jerman, Messerschmitt-Bölkow-Blohm yang berdiri di Hamburg. Di sana, beliau bahkan bisa meraih puncak karirnya dengan menjabat Direktur Teknologi. Mimpinya akan perkembangan dunia dirgantara Indonesia membawanya kembali ke Indonesia di tahun 1978 silam. Hal ini mulai diwujudkan dengan pembangunan PT Dirgantara yang pada akhirnya menjadi pelopor industri penerbangan di tanah air. Dalam perkembangan karirnya, B.J. Habibi juga menjadi Wakil Presiden di zaman pemerintahan Soeharto, dan akhirnya menjabat sebagai Presiden setelah pelengseran beliau.

Baca Juga: 7 Persiapan Penting yang Perlu Diperhatikan Sebelum Kuliah di Luar Negeri

Sri Mulyani, Ekonomi di Universitas Indonesia

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati) on

Menteri Keuangan ini menjadi salah satu srikandi Indonesia yang memiliki prestasi cemerlang, bahkan hingga ke mancanegara. Sri Mulyani menjadikan Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia sebagai tempat kuliah dan mengambil jurusan Ilmu Studi Pembangunan di sana. Di penghujung tahun 1990-an, Sri Mulyani juga meraih gelar  Master dan bersamaan dengan gelar Ph.D. dari University of Illinois Urbana-Champaign (UI-UC).

Kecerdasannya di bidang ekonomi dikenal secara luas, Sri Mulyani bahkan menjadi salah satu ekonom dan negarawan yang dianggap memiliki pemikiran cemerlang. Di awal Juni 2010 silam, secara resmi Bank Dunia bahkan meminangnya sebagai Managing Director. Prestasi ini bahkan bisa membawanya masuk dalam deretan 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia.

Martha Tilaar, Academy of Beauty Culture, Indiana, Amerika Serikat

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Martha Tilaar Group (@martha_tilaar) on

Sukses membangun brand Sariayu hingga seperti saat ini, prestasi Martha Handana atau yang lebih dikenal sebagai Martha Tilaar ini tentu sudah tidak perlu diragukan lagi. Wanita yang sejak muda sudah tertarik pada bidang kecantikan serta kosmetik ini mendalami bidang tersebut dengan menempuh pendidikan di Indiana, Amerika Serikat dalam bidang Academy of Beauty Culture yang berhubungan dengan dunia kecantikan serta kosmetik.

Sejak tahun 1970-an, Martha Tilaar juga mengasah kemampuannya di bidang tersebut dengan terjun langsung ke berbagai pabrik kosmetik ternama di Eropa, seperti: Hartleben, Mary Quant, hingga Yves Rocher. Ini menjadi modal baginya dalam membangun perusahaan, hingga akhirnya tanggal 22 Desember 1981 silam Martha Tilaar mulai membangun PT. Sari Ayu di tanah air. Banyak prestasi yang diraihnya di bidang ini, termasuk gelar Doktor Kehormatan dari The World University Tucson, Arizona, Amerika Serikat. Di tahun 2008 silam, Martha Tilaar bahkan dinobatkan sebagai Most Admired Enterprise di ASEAN.

Baca Juga: Biaya Kuliah Mahal? Ini 7 Cara Mencari Dananya

Chef Ari Munandar, Hospitaliti di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Ari Munandar (@chefarimunandar) on

Para pecinta kuliner tentu tidak asing dengan Ari Munandar, chef ternama yang menjadi Executive Chef tunggal dari kawasan Asia untuk wilayah Eropa. Pria yang berasal dari kota Purwokerto ini mewarisi bakat tersebut dari ibunda tercinta, yang sejak lama berbisnis di bidang katering. Inilah yang menjadi alasan utamanya menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung untuk program studi di bidang Hospitality. 

Ari mulai meniti karir dengan magang sebagai koki di London, tepatnya di Hilton Hotel selama setahun penuh. Pria ini melanjutkan karir profesionalnya sebagai koki di Afrika Selatan, tepatnya di Sun City selama beberapa tahun. Terhitung sejak tahun 2006 hingga sekarang, chef Ari Munandar menduduki jabatan sebagai Executive Chef di Hilton Prague Old Town, Praha.

Program studi yang tepat dan sesuai dengan passion

Memilih program studi yang tepat merupakan kebutuhan penting yang tak bisa kamu abaikan, sebab hal ini akan berkaitan dengan karir dan masa depanmu nanti. Pilih program studi yang tepat dan benar-benar sesuai dengan passion kamu, sehingga kelak kamu lebih mudah untuk menyelesaikannya dan bisa menikmati hasil maksimal dari bidang tersebut.

Baca Juga: 7 Program Studi Termahal, Tertarik Mendaftar di Sana?

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement