Sabtu 11 Jul 2020 15:53 WIB

Gairah Dakwah Pemuda Hidayatullah Papua Barat

Sekali berangkat dakwah butuh ongkos minimal Rp 3 juta.

Pemuda Hidayatullah Kaimana berdakwah sekaligus mengisi khutbah Jumat di salah satu masjid di Kabupaten Kaimana.
Foto: Dok Pemuda Hidayatullah
Pemuda Hidayatullah Kaimana berdakwah sekaligus mengisi khutbah Jumat di salah satu masjid di Kabupaten Kaimana.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIMANA -- Menekuni dakwah memang bukan perkara mudah namun tetap harus dijalani dengan penuh mujahadah dan istiqomah. Itulah yang selama ini dilakukan oleh Pemuda Hidayatullah Papua Barat, tepatnya di Kabupaten Kaimana.

Ketua Pemuda Hidayatullah Kaimana, Fadhlurrahman Anshari menerangkan bahwa untuk dakwah dari pintu ke pintu di kampung seberang yang harus dijangkau dengan sewa longboat Pemuda Hidayatullah tak cukup harus punya kekuatan dana yang memadai, tetapi juga mental dan semangat yang harus membara.

"Papua punya kondisi berbeda. dalam dakwah kita tidak mungkin kumpulkan warga di masjid atau balai pertemuan. Karena itu berarti harus siap dengan biaya konsumsi yang tidak sedikit. Karena itu, salah satu cara kami datang juga di hari Jumat, sehingga bisa sekalian mengisi khutbah. Maka solusinya kami dakwah dari rumah ke rumah. Terlebih kalau kajian seperti di Jawa atau wilayah lain, di sini masih belum bisa dijangkau oleh masyarakat, jadi dakwahnya ya ngobrol, sembari selipkan nilai-nilai Islam di setiap obrolan," ungkapnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

photo
Pemuda Hidayatullah Kaimana dalam perjalanan dakwah.  (Foto: Dok Pemuda Hidayatullah)

Ia menambahkan, untuk sampai ke kampung seberang tersebut, pihaknya  harus menyewa longboat. Perjalanan menyeberangi laut itu ditempuh dalam waktu tiga jam, kemudian berpindah ke kampung berikutnya ditempuh satu jam perjalanan laut. 

"Lain longboat lain BBM, jadi kami harus benar-benar himpun dana baru bisa dakwah ke kampung seberang. Sekali berangkat dakwah setidaknya butuh dana trasportasi Rp 3 juta," urainya lebih lanjut.

Meski demikian sekali dalam sebulan Pemuda Hidayatullah Kaimana rutin dakwah ke kampung seberang yang terdiri dari Kampung Seraran, Kampung Ukiara dan Kampung Sumun. Semuanya berada di Distrik Arguni Bawah.

"Asal ada dana berangkat, biasa kami berangkat, Rp 1,5 juta cukup sampai untuk dakwah. Pulangnya biasa kami memancing ke laut, hasilnya kami jual ke pasar. Alhamdulillah kemarin mancing dapat cukup banyak, sehingga dapat dana Rp 1,2 juta untuk bisa pulang ke Pesantren Hidayatullah Kaimana. Sisanya biasa kami lobi-lobi kecil lah pemilik longboat atau penjual BBM-nya," ucapnya berseloroh.

Dalam rencana kunjungan dakwah berikutnya Pemuda Hidayatullah Kaimana telah bersinergi dengan Wakaf Quran Suara Hidayatullah dan Pemuda.org untuk penyaluran wakaf Alquran. 

"Insya Allah edisi berikutnya akan ada penyaluran wakaf Alquran. Dan, semoga di hari raya Idul Adha juga Pemuda Hidayatullah Kaimana dapat membawa hewan kurban ke desa binaan kami di seberang itu," pungkas pria yang akrab disapa Bang Alul itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement