Jumat 10 Jul 2020 22:53 WIB

Pandemi Membuat Humba Dreams Terpaksa Tayang di Netflix

Humba Dreams jadi salah satu konten Netflix untuk Asia Tenggara.

Humba Dreams jadi salah satu konten Netflix untuk Asia Tenggara (Foto: film Humba Dreams)
Foto: Instagram @milesfilms
Humba Dreams jadi salah satu konten Netflix untuk Asia Tenggara (Foto: film Humba Dreams)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film 'Humba Dreams' yang meraih CJ Entertainment Award di Asian Project Market (APM), Busan International Film Festival, pertama kali diputar di layar lebar untuk World Premiere di Shanghai International Film Festival pada Juni 2019. Setelah itu, "Humba Dreams" diputar keliling di lima kota besar Indonesia bersama komunitas-komunitas film.

Film terbaik untuk kategori Film Independen Non-Bioskop Reguler Terpilih dalam Piala Maya 2019 tadinya rencana dirilis di layar terbatas jaringan bioskop nasional. Rencana itu buyar akibat pandemi COVID-19.

Baca Juga

Tapi, "Humba Dreams" menemukan jalan dengan menjadi salah satu konten untuk Netflix Asia Tenggara. Rencana awal untuk menayangkan "Humba Dreams" di bioskop komersil betul-betul dibatalkan.

"Kita tahu persis bisa gapai seberapa banyak penonton dengan film serupa ini," kata Mira Lesmana dalam bincang virtual, Jumat (10/7).

"Humba Dreams" adalah film spesifik yang tak bisa dirilis luas seperti film komersil lain. Tak banyak dialog dalam "Humba Dreams", tapi keheningan itu menurut Mira bisa membuat penonton lebih "mendengar" dari gerak-gerik aktor dan bahasa visual yang ditampilkan.

Keputusan untuk melewati bioskop dan langsung terjun ke platform digital bisa saja menarik perhatian penonton yang penasaran, juga mereka yang memang menyukai film-film seperti ini. "Kami memutuskan ini platform terbaik untuk mencapai audiens," kata Mira.

Tidak menutup kemungkinan, "Humba Dreams" akan kembali berkeliling mendatangi komunitas-komunitas film di mana penonton bisa terlibat dalam diskusi seusai pemutaran. Miles Films telah mampir ke Belitung lewat "Laskar Pelangi", kemudian menjelajahi Timor lewat "Atambua 39° Celsius" lalu Sulawesi lewat "Athirah" dan Sumba lewat "Pendekar Tongkat Emas" serta "Humba Dreams".

Ke depannya, Mira berharap bisa kembali berinteraksi dengan anak-anak muda di Sumba lewat lokakarya film sehingga kelak akan ada banyak cerita tentang Sumba dari kacamata mereka sendiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement