Jumat 10 Jul 2020 21:57 WIB

WNI Positif Covid-19 Usai Pulang dari Kongo

WNI warga Tanjungpinang itu sempat transit di Prancis, Qatar, dan Jakarta.

Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)
Foto: EPA/CDC
Virus corona dalam tampilan mikroskopik. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau menyatakan Su (52), warga Kelurahan Batu 9, mengidap Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Kongo.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tanjungpinang, Rahma, di Tanjungpinang, Jumat, mengatakan, Su terdeteksi mengidap Covid-19 setelah melakukan perjalanan dari Kongo menuju Prancis, Qatar dan Jakarta.

Baca Juga

Su menggunakan Pesawat Garuda menuju Tanjungpinang, kemudian langsung ke Rumah Sakit Raja Ahmad Thabib (RSUP Kepri) untuk melakukan rapid test antibodi dengan hasil reaktif. "Pasien langsung dikarantina di Rumah Singgah RSUP Kepri, dan hasil pemeriksaan swab dengan metode PCR, dinyatakan positif pada 9 Juli 2020," katanya.

Rahma menjelaskan pemeriksaan rapid test antibodi dan tes PCR dilakukan secara mandiri oleh Su, dengan alasan baru melakukan perjalanan dari negara dan daerah terjangkit sebelum pulang ke rumah.

Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi didapatkan bahwa Su datang dari Kongo dan melakukan transit di Prancis, Qatar dan Jakarta. Selama di perjalanan Su tetap jaga jarak fisik, dan memakai masker. Sebelum berangkat dari Kongo, Su telah melakukan pemeriksaan PCR dengan hasil negatif pada 3 Juli 2020.

Perjalanan Kongo menuju Prancis 4 juli 2020, dan Prancis menuju Qatar pada 5 Juli 2020. Dari Qatar menuju Jakarta 6 Juli 2020, dan dari Jakarta menuju Tanjungpinang 8 Juli 2020. "Setiba di Bandara Soekarno-Hatta tidak dilakukan rapid test. Su sempat menginap dua hari di salah satu hotel di sekitar bandara. Su melakukan perjalanan dari Kongo ke Jakarta bersama seorang temannya yang tinggal di Jakarta," ucapnya.

Saat ini, Su tidak merasakan gejala Covid-19. Berdasarkan pengumpulan informasi awal tentang jumlah orang yang akan dilaksanakan penelusuran sebanyak 74 orang. Mereka terdiri dari penumpang 29 orang (11 orang di Tanjungpinang dan 18 orang di Kabupaten Bintan), kru pesawat tujuh orang, petugas "groundhandling" lima orang, Avsec 23 orang, CS empat orang, KKP dua orang, TNI AU satu orang dan sopir taksi tiga orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement