Jumat 10 Jul 2020 17:15 WIB

Ini Saran Evan Dimas buat Pemain Muda Persija

Pesan pertama dari Evan adalah sebagai gelandang harus dapat berpikir cepat.

Pemain Persija Jakarta Osvaldo Haay (kiri) dan Evan Dimas berselebrasi usai menjebol gawang Borneo FC dalam pertandingan pekan pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ahad (1/3/2020).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Pemain Persija Jakarta Osvaldo Haay (kiri) dan Evan Dimas berselebrasi usai menjebol gawang Borneo FC dalam pertandingan pekan pertama Shopee Liga 1 2020 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Ahad (1/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Evan Dimas menjadi mentor untuk para gelandang Persija Academy dalam program “Become A Pro” Kamis (9/7). Pada sesi bincang-bincang antara pemain muda dengan senior Macan Kemayoran itu, Evan memberikan beberapa masukan.

Pesan pertama dari Evan adalah sebagai gelandang harus dapat berpikir cepat. Menurutnya sebelum menerima umpan dari teman, seorang pemain tengah sudah tahu bola akan dialirkan kemana.

“Sebagai seorang gelandang kita harus berpikir cepat. Kita harus lihat sekeliling dan setelah menerima bola akan diumpan kemana. Bila terlambat sedikit saja, lawan akan mudah merebut bola kita,” tutur Evan, dilansir dari laman resmi klub, Jumat (10/7).

Selain itu, Evan juga berpesan sebagai gelandang harus dapat menghindari resiko cedera. Sebagai pemain yang paling sering memegang bola, seorang gelandang harus tahu kapan menggiring, kapan menggocek dan kapan melepaskan umpan.

“Kita harus tahu waktu kapan bersikap terhadap bola itu. Jangan sampai terbawa emosi untuk menahan bola terlalu lama. Hal itu dapat menghindari kita dari cedera karena tekel dari lawan,” tambahnya.

Sedangkan pesan pamungkas Evan adalah jangan lupa pendidikan. Menurutnya pendidikan pasti akan berguna di dunia sepak bola. Terlebih saat seorang pemain harus berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Selain itu, pendidikan juga bermanfaat untuk masa depan.

“Jangan lupakan pendidikan. Saya merasakan butuh akan pendidikan saat berlatih di Barcelona dahulu. Kala itu bahasa Inggris saya kurang baik. Selain itu pendidikan akan berguna saat kita pensiun nanti,” tambah pemain yang tengah mengejar gelar sarjana administrasi negara di Universitas Unitomo Surabaya itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement