Jumat 10 Jul 2020 15:55 WIB

Bepe Beberkan Kisah Nomor Punggungnya di Persija

Di Persija nomor 20 sendiri sudah melekat dengan nama Bepe

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Jersey Bambang Pamungkas bernomor punggung 20.
Foto: Twitter
Jersey Bambang Pamungkas bernomor punggung 20.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bambang Pamungkas atau yang akrab disapa Bepe identik dengan Jersey nomor 20. Nomor punggung itu sudah menjadi saksi sejarah perjalanan panjang Bepe, selama 20 tahun berkarier sebagai atlet sepakbola.

Di Persija nomor 20 sendiri sudah melekat dengan namanya. Sebelumnya, ketika Bepe pergi dari Persija untuk memperkuat Selangor FC di musim 2005-2006, nomor 20 disimpan hingga dipakai kembali pada 2007. Termasuk ketika ia hijrah ke Pelita Bandung Raya tidak ada satu pun pemain yang berani menggunakan nomor punggung tersebut.

Setelah memutuskan pensiun pun, manajemen Persija juga mengistirahatkan nomor 20 milik pria yang saat ini menginjak usia 40 tersebut. Direktur Olahraga Persija Jakarta, Ferry Paulus, mengatakan manajemen sepakat nomor 20 di Persija hanya untuk Bambang Pamungkas.

Akan tetapi ada fakta menarik dari pria jebolan Diklat Salatiga itu dengan nomor punggungnya. Ternyata usut punya usut, nomor punggung pertama Bepe di Persija bukan nomor punggung 20 melainkan nomor punggung 24. Hal itu diungkapkannya di salah satu cuitan twitter pribadinya @Bepe20 pada tanggal 22 Maret 2019.

Momen itu terjadi di musim 1999 dan Persija masih menggunakan apparel Reebok. Ia kenakan saat berhadapan dengan PSBL Bandar Lampung.

Jersey Persija pertama saya, merek Reebok musim 1999, dikasih bang Mansyur suruh pakai lawan PSBL Bandar Lampung, nomor punggungnya 24,” ujar Bepe dilansir dari laman resmi klub Jumat (10/7).

Sementara itu juga ada kisah menarik dipilihnya nomor punggung 20, yang justru bukan nomor favoritnya. Menurut dia nomor favoritnya adalah 10. Sesuai dengan tanggal lahirnya, 10 Juni.

“Ketika saya main bermain di timnas pra-Olimpiade saya pakai nomor 10. Karena saya striker utama. Selain itu nomor favorit saya. Di Jateng, di diklat (Salatiga) juga memakai nomor 10,” ungkapnya di salah satu wawancaranya.

Tapi saat masuk timnas senior, Bepe, mengungkap ada hierarki. Di timnas kala itu ada Kurniawan Dwi Yulianto yang notabene lebih dulu memakai nomor 10. Akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan nomor lain.

Awalnya Bepe memakai nomor 18, lalu kesempatan memakai nomor 20 datang saat terjadi pergeseran posisi kiper utama timnas dan mulai saat itu nomor 20 identik dengan dirinya sampai saat ini.

Pemilihan nomor punggung 20 diakui Bepe juga sebagai bentuk motivasi oleh keinginan dan mimpinya untuk menjadi pemain sepak bola yang dua kali lebih baik daripada idolanya, Kurniawan Dwi Yulianto. Sebab, Kurniawan bernomor punggung 10.

“Kalau berani memakai nomor 20. Maka harus lebih baik dari nomor 10. Nomor 10 itu siapa, Kurniawan. Maka patokan saya adalah Kurniawan. Karena itu bagian dari bagaimana kita men-challenge diri sendiri untuk bisa lebih baik, lebih baik,” kata Bepe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement