Jumat 10 Jul 2020 12:27 WIB

Klaster Secapa AD, Pemkot Klaim Penyebaran Covid Terkendali

Klaster Secapa AD tidak mempengaruhi status wilayah di zona biru

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Rapid test dan swab massal
Foto: Edi Yusuf/Republika
Rapid test dan swab massal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengklaim munculnya klaster baru penyebaran covid-19 di Secapa AD tidak mempengaruhi status wilayah yang berada di zona biru atau terkendali. Sebab,  penghitungan jumlah positif covid-19 di Kota Bandung berdasarkan alamat pasien yang bersangkutan.

"Gak mengubah status (biru) karena pendekatannya alamat, karena itu (Secapa AD) seluruh Indonesia dan tersentralisasi. Angkanya ke pusat," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jumat (10/7).

Saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 1 dan 2 di Kota Bandung, menurutnya tidak boleh terdapat aktivitas pendidikan. Namun, pihaknya tidak bisa melakukan intervensi kepada Secapa AD karena mereka memiliki kebijakan tersendiri.

"Tadi disampaikan, klaster Secapa gak masuk hitungan kita," katanya.

Saat ini, Yana mengungkapkan pihaknya sedang melakukan tracing kepada masyarakat sekitar Secapa AD dan direncanakan akan di tes swab dan rapid test mulai Sabtu (11/7). Terkait kebijakan pembatasan sosial atau karantina wilayah, ia mengaku kebijakan tersebut merupakan kebijakan wilayah.

"Wilayah boleh menetapkan karantina wilayah, aktivitas warga masih normal dan masih men-tracing," katanya.

Ia menambahkan, angka reproduksi Covid-19 hingga Kamis (9/7) kemarin berada di angka satu yaitu 0,53. Selain itu, katanya sudah dua kali selama 14 hari angka reproduksi covid-19 berada di bawah satu.

Yana mengatakan, beberapa kegiatan yang sudah direlaksasi tidak ditemukan penyebaran virus atau klaster baru covid-19. Sehingga katanya, pihaknya jika akan melakukan relaksasi kembali harus lebih memperhatikan standar protokol kesehatan.

"Ke depan kalaupun melaksanakan pelonggaran, betul betul dilakukan secara hati-hati mengikuti semua prosedur dan  peninjauan dulu, simulasi dan yang bersangkutan membuat surat pernyataan diatas materai untuk menerapkan standar protokol kesehatan," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 1.200 lebih siswa Secapa AD terkonfirmasi positif covid-19 usai uji usap. Mereka katanya melakukan isolasi mandiri dan belasan orang dirawat di rumah sakit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement