REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan, manajer pelatih tim nasional Shin Tae-yong dan koleganya di kepelatihan timnas bisa datang ke Indonesia karena sedang mengerjakan proyek strategis nasional. Iriawan yakin, Shin Tae-yong tidak akan terhambat masuk ke Indonesia.
"Jadi kami rasa Shin Tae-yong tidak terhambat masuk ke Indonesia karena dia orang asing yang bekerja di proyek strategis," ujar Iriawan, dikutip dari laman resmi PSSI di Jakarta, Kamis (10/7).
Pemerintah Indonesia tidak mengizinkan begitu saja orang non-WNI masuk ke wilayahnya karena situasi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Tanah Air. Kementerian Hukum dan HAM telah mengeluarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2020 tentang Pelarangan Sementara Orang Asing Masuk Wilayah Negara Republik Indonesia.
Ayat 1 pasal 3 regulasi tersebut menyatakan bahwa, pelarangan sementara orang asing untuk memasuki/transit di wilayah Indonesia dikecualikan terhadap:
a. Orang asing pemegang izin tinggal terbatas dan izin tinggal tetap;
b. Orang asing pemegang visa diplomatik dan visa dinas;
c. Orang asing pemegang izin tinggal diplomatik dan izin tinggal dinas;
d. Tenaga bantuan dan dukungan medis, pangan dan alasan kemanusiaan;
e. Awak alat angkut; dan
f. Orang asing yang akan bekerja pada proyek strategis nasional.
Kemudian, ayat kedua pasal yang sama menyebutkan, orang asing yang akan ke Indonesia harus bersedia masuk karantina selama 14 hari yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia.
Shin Tae-yong dan rekan-rekannya disebut bersedia menjalani karantina di Indonesia selama 14 hari. PSSI menegaskan bersedia mengakomodasi semua keperluan Shin Tae-yong ketika kembali ke Indonesia.
"Kami akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk proses ia kembali ke Indonesia," tutur Mochamad Iriawan.
Shin Tae-yong dan empat koleganya di staf pelatih timnas Indonesia yaitu Kim Hae-woon, Kim Woo-jae, Lee Jae-hong serta Gong Oh-kyun kini masih berada di Korea Selatan. Mereka sudah di sana sejak April 2020.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
