Jumat 10 Jul 2020 02:25 WIB

Makna Album Jelaga 2020 bagi Sic Mynded

'Jelaga 2020' jadi catatan perjalanan musik Sic Mynded selama dua dekade berkarya.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Nora Azizah
'Jelaga 2020' jadi catatan perjalanan musik Sic Mynded selama dua dekade berkarya (Foto: band Sic Mynded)
Foto: Facebook Sic Mynded
'Jelaga 2020' jadi catatan perjalanan musik Sic Mynded selama dua dekade berkarya (Foto: band Sic Mynded)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band industrial Sic Mynded merilis album penuh bertajuk Jelaga 2020. Karya tersebut menjadi catatan perjalanan bermusik mereka selama berkarya sejak dua dekade silam dan sempat vakum beberapa waktu.

Album sudah dapat dinikmati di sejumlah kanal digital, memuat 13 lagu beraliran rock elektronik. Tembang-tembang tersebut membawa pendengar ke perjalanan panjang Sic Mynded sebagai sebuah band dengan segala perubahan di dalamnya.

Baca Juga

Band dibentuk oleh Oddie Octaviadi dan Rudi Soedjarwo di kota San Diego, Amerika Serikat, pada 1993. Dua tahun berikutnya, mereka meluncurkan album perdana pada 1995 di AS, menyusul perilisan album bertajuk Jelaga di Indonesia pada 1999.

Album Jelaga mendapat apresiasi positif dari penikmat musik Indonesia, juga masuk dalam daftar nominasi AMI Awards di tahun yang sama. Itu sebabnya Sic Mynded memutuskan untuk mengusung kembali tajuk tersebut di album Jelaga 2020.

"Jelaga 2020 adalah rangkuman karya-karya dari album kami di tahun 1995 sampai 2020. Kami ingin memperkenalkan lagi karya Sic Mynded dan memberi tahu sejarah lengkapnya," kata Oddie sang vokalis pada konferensi pers virtual, Kamis (9/7).

Lagu andalan dalam album termasuk "Triggerdance", "Jelaga 2020", "Save Your Kiss," serta "Peace Within" yang telah dirilis sebagai single terpisah Februari 2020 silam. Judul lain termasuk "False", "Resisting Arrest", "Grin", serta beberapa lainnya.

Jelaga 2020 menjadi album keempat sejak berdirinya Sic Mynded. Band yang dulu hanya terdiri dari Oddie dan Rudi, kini juga memiliki empat personel baru, yaitu Marcell Siahaan, Gatot Alindo, Aldi Pagaruyung dan Adra Karim.

Mayoritas lagu dalam album terbaru ditulis oleh Oddie dan Rudi, sementara proses aransemen dan perekaman ulang beberapa lagu lama diproduseri oleh Marcell Siahaan. Sebagian prosesnya berlangsung selama pandemi Covid-19.

Salah satu pemrakarsa Sic Mynded, Rudi Soedjarwo, menyampaikan pula bahwa keinginan membangunkan kembali band dari tidur panjang adalah kerinduan bermusik. Dia kembali menuangkan kegelisahan dan emosinya lewat lagu.

Rudi mengaku tidak memikirkan apakah lagunya akan disukai audiens. Dia hanya menggubah musik yang mewakili perasaan dan apa yang dia sukai. Lagu-lagu di album baru merepresentasikan perjalanan hidupnya menjadi manusia yang lebih baik.

"Sebagai manusia yang jauh dari kesempurnaan, album ini menggambarkan perjuangan dan seni dalam menghadapi berbagai tantangan hidup, terlepas apakah saya sudah berhasil mencapai hal itu atau belum," ujar Rudi.

Selain merilis Jelaga 2020 dalam bentuk digital, Sic Mynded berencana merilis album fisik pada akhir Juli 2020 yang memuat beberapa lagu tambahan. Band juga menjadwalkan penampilan live pertama pada Agustus 2020 yang akan direkam dan dirilis sebagai karya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement