REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden AS Donald Trump kedapatan menggunakan lagu milik Neil Young dalam acara July Fourth di Mount Rushmore, South Dakota. Penyanyi sekaligus penulis lagu tersebut merespon tindakan Trump dengan cukup keras.
Young memberikan responnya melalui surat terbuka yang dia unggah di situs resminya. Dalam surat terbuka itu, Young mengecam tindakan Trump dalam menggunakan musiknya tanpa izin.
Young juga melakukan perubahan lirik pada lagu "Looking For a Leader" yang digunakan Trump dalam acara July Fourt. Dalam surat terbuka, Young menantang Trump untuk memainkan versi terbaru "Looking For a Leader" dalam agenda-agenda Trump mendatang.
Dalam surat, Young menyatakan sudah berulang kali meminta Trump untuk tidak menggunakan musiknya. Alasannya, hal tersebut membuat Young terlihat seperti mendukung agenda Trump.
"Anda selalu memmainkan lagu saya dalam pertemuan Anda, tanpa memedulikan hak saya, bahkan mengolok-olok saya di Twitter," tulis Young di awal surat, seperti dilansir FOX News, Kamis (9/7).
Young mengetahui bahwa lagu-lagunya juga kerap digunakan Trump dalam acara kampanye, termasuk kampanye terbaru Trump di Dakota belum lama ini. Akan tetapi Young memutuskan untuk tidak menuntut Trump karena Trump merupakan presiden yang saat ini sedang bertanggung jawab dalam memberikan respon terhadap pandemi Covid-19 di Amerika Serikat.
Young tidak ingin bila langkah hukum yang dia ambil menjadi distraksi atas tugas penting yang harus dilakukan Trump saat ini untuk menangani pandemi Covid-19 demi masyarakat luas.
Dalam versi terbaru lagu "Looking For a Leader", Young mengungkapkan kritiknya terhadap Trump. Dalam salah satu bait lirik, Young menyebut Trump sebagai scared of his own shadow atau takut terhadap bayangannya sendiri.
Young merupakan musisi yang lahir di Kanada. Akan tetapi, Young resmi menjadi warga Amerika Serikat pada Januari lalu dan mengumumkannya melalui sebuah unggahan foto di akun Instagram pribadinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
