Kamis 09 Jul 2020 21:46 WIB

Sampai Hari Terakhir, Penawaran ORI017 Capai Rp 18,33 T

Capaian itu lebih tinggi dibandingkan target yang pemerintah tetapkan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Fuji Pratiwi
ORI017. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 secara elektronik atau e-SBN sudah mencapai Rp 18,33 triliun pada penawaran hari terakhir, Kamis (9/7), pukul 13.00 WIB.
Foto: kemenkeu.go.id
ORI017. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 secara elektronik atau e-SBN sudah mencapai Rp 18,33 triliun pada penawaran hari terakhir, Kamis (9/7), pukul 13.00 WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, penawaran instrumen Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI017 secara elektronik atau e-SBN sudah mencapai Rp 18,33 triliun pada penawaran hari terakhir, Kamis (9/7), pukul 13.00 WIB. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan target pemerintah, yaitu antara Rp 5 triliun sampai dengan Rp 10 triliun.

Baca Juga

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, pemesanan ORI017 hingga hari penutupan merupakan rekor penjualan ORI melalui sistem online yang mulai diperkenalkan pada 2018. "Ini patut diapresiasi di tengah tekanan pandemi," ujar Deni ketika dihubungi Republika, Kamis (9/7).

Deni menyebutkan, pencapaian tersebut menggambarkan animo masyarakat yang luar biasa untuk berinvestasi di ORI017. Ia menambahkan, Kemenkeu akan melakukan rekonsiliasi data dengan para pihak yang terkait dengan sistem e-SBN. Penetapan hasil penerbitan ORI017 akan dilakukan oleh Dirjen PPR Kemenkeu Luky Alfirman pada Senin (13/7).

Tingginya animo masyarakat terhadap ORI017 menunjukkan obligasi negara ritel merupakan instrumen investasi yang sesuai dengan kondisi saat ini. "Di mana masyarakat mencari instrumen investasi yang aman, terjangkau dan dapat diakses dimanapun mereka berada," tutur Deni.

Deni mengakui, penerbitan ORI017 di tengah masa pandemi memberikan tantangan tersendiri dalam pemasarannya. Untuk itu, DJPPR bekerja sama dengan mitra distribusi (midis) untuk memfokuskan pemasaran online.

Selain itu, pemerintah berupaya memaksimalkan kampanye via media sosial. Termasuk melibatkan para penggiat sosial media perhatian dengan upaya peningkatan literasi keuangan masyarakat Indonesia.

Deni menambahkan, ORI017 sebagai instrumen investasi juga menggugah kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam pemulihan ekonomi Indonesia dari pandemi. "Sebab, dari penerbitan ORI017, hasilnya digunakan untuk memenuhi pembiayaan APBN, termasuk untuk penanggulangan dan pemulihan dari pandemi Covid-19," ucap Deni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement