Kamis 09 Jul 2020 22:43 WIB

Metode Primitif Peternak Lebah di Pegunungan Al-Baha

Pengunjung dapat melihat sarang lebah yang tersebar di pegunungan Al-Baha.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Penampakan gunung-gunung batu raksasa di al-
Foto: Republika/Fitriyan Zamzami
Penampakan gunung-gunung batu raksasa di al-

REPUBLIKA.CO.ID,AL-BAHA -- Al-Baha, merupakan salah satu tujuan wisata utama Kerajaan yang terletak di pegunungan Sarawat. Wilayah ini juga dikenal sebagai pusat utama peternakan lebah dan produksi madu. 

Ibu kota Provinsi Bahah, Arab Saudi, ini menghasilkan sekitar 800 ton madu setiap tahun, dengan 125.000 sarang lebah.

Dilansir di Saudi Gazette, Al-Baha telah terbukti menjadi tempat yang ideal untuk peternakan lebah.  Bunga dan pohon tumbuh bervariasi di antara Pegunungan Sarawat yang sedang di musim panas dan dataran Tihama yang hangat di musim dingin.

Terlepas dari suksesnya generasi peternakan lebah di wilayah ini, profesi tersebut masih menjadi pekerjaan yang sederhana dalam segi produksi, pemasaran dan pengembalian ekonomi selama beberapa waktu.

Ada sekitar 1.600 peternak lebah di Al-Baha. Mereka mengumpulkan madu sepanjang tahun dari daerah Hijaz dan Tihama, dengan rata-rata tujuh kali dalam satu tahun. Proses ini disesuaikan dengan jenis bunga yang memberi makan lebah.

Ada berbagai jenis lebah yang tinggal di wilayah ini, termasuk yang paling utama berasal dari lokal. Fitur geografis Al-Baha menyediakan lingkungan yang tepat bagi peternak lebah untuk menghasilkan madu dengan kualitas terbaik.

Pengunjung yang ada di wilayah tersebut dapat melihat sarang lebah yang tersebar di pegunungan Al-Baha. Peternakan lebah hingga kini menjadi profesi sebagian orang Al-Baha yang dimulai sejak zaman kuno.

Di masa lalu, mereka mengadopsi metode tradisional dan primitif untuk beternak lebah. Lebah berkumpul di beberapa tempat, termasuk di liang gunung dan celah pohon.

Tidaklah mudah bagi peternak lebah madu untuk mengetahui beberapa informasi penting sehubungan dengan peternakan lebah. Seperti tanggal reproduksi mereka, usia masing-masing lebah dalam sarang, serta penyakit yang menginfeksi mereka dan pengobatannya.

Namun, saat ini peternak memiliki pengetahuan yang lebih menyeluruh tentang hal-hal seperti itu. Ini terjadi setelah mereka memulai pekerjaan ini sebagai kegiatan ekonomi yang berkembang dan kerajinan modern.

Al-Baha membedakan produksinya ke berbagai jenis madu, di antaranya Majra, Daram, Samar, Al-Saifi, Talh, Shawka dan Sidrah. Setiap jenis memiliki warna dan rasanya sendiri.

Sidra berwarna kuning kemerahan sedangkan Shawka berwarna hitam, sementara Majra, yang dianggap jenis paling langka, berwarna putih. Paling terkenal di antara semua hasil produksi adalah Sidra, Shawka dan Samar, yang berkualitas tinggi serta dibedakan oleh aroma yang menyenangkan.

Madu dibedakan oleh aroma dan rasa khusus yang membantu mengidentifikasi jenis madu. Semua jenis madu memiliki aroma khusus yang ditentukan oleh asal tanaman dari mana madu diambil.

Al-Baha menjadi tuan rumah Festival Madu Internasional setiap tahun. Dalam festival ini ditampilkan jenis madu terbaik dan terbaik seperti Sidra Al-Saifi, Sidra Al-Tihami, Dahyan, Majra dan Dhurma. 

Sumber: https://saudigazette.com.sa/article/595238/SAUDI-ARABIA/Al-Baha-produces-800-ton-of-fine-quality-honey-annually

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement