Kamis 09 Jul 2020 20:17 WIB

Akademisi Ethiopia Berminat Belajar di Indonesia

Dosen, peneliti, dan mahasiswa Ethiopia berminat menimba ilmu di Indonesia.

Paparan proyek pembangunan di Afrika oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur.
Foto: Istimewa/KBRI Addis Ababa
Paparan proyek pembangunan di Afrika oleh Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur.

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Dosen, peneliti, dan mahasiswa Ethiopia amat berminat menimba ilmu dan belajar di perguruan tinggi Indonesia. Hal itu dikatakan Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur dalam konferensi video dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Rabu (8/7).

“Selama 2013-2019, 49 orang mahasiswa Ethiopia belajar di berbagai perguruan tinggi Indonesia. Tahun 2020 ini, semestinya sejumlah mahasiswa Ethiopia belajar di Indonesia dalam setidaknya tiga program beasiswa yang disediakan pemerintah Indonesia. Namun, harus ditunda karena adanya pandemi Covid-19,” kata Al Busyra dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (9/7).

photo
Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika Al Busyra Basnur melakukan konferensi video dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB), Rabu (8/7). - (Istimewa/KBRI Addis Ababa)

UMSB berencana mengadakan kerja sama dengan perguruan tinggi di Ethiopia. Konferensi video Al Busyra dan UMSB ini mengusung tema Hubungan dan Peluang Kerja Sama Indonesia dengan Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika itu. 

Al Busyra mengatakan, Indonesia menjadi salah satu tujuan mahasiswa Ethiopia sebagai tempat belajar. Mereka umumnya ingin mempelajari nilai-nilai kehidupan sosial dan budaya masyarakat Indonesia. MoU pertama perguruan tinggi Indonesia dan Ethiopia ditandatangani tahun 2016, yaitu antara Universitas Bahir Dar dan Universitas Sebelas Maret.

“Beberapa perguruan tinggi terkemuka Ethiopia yang ingin bekerja sama dengan Indonesia, antara lain Universitas Bahir Dar, Universitas Hawassa, Universitas Wolo, dan Universitas Addis Ababa,” kata Al Busyra.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement