Kamis 09 Jul 2020 20:09 WIB

Angkot di Makassar Gunakan Pembayaran Uang Elektronik

Pembayaran dengan uang elektronik untuk memudahkan penumpang, terlebih saat pandemi.

Angkot jurusan Pasar Sentral, Kota Makassar
Foto: antaranews
Angkot jurusan Pasar Sentral, Kota Makassar

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Angkutan kota (angkot) yang dikenal dengan sebutan pete-pete di Makassar sudah menggunakan Quich Response Core Indonesia Standar (QRIS) atau aplikasi uang elektronik. Tujuannya untuk memudahkan layanan pada penumpang pada masa pandemi Covid-19.

QRIS secara bertahap sudah mulai direalisasikan kalangan masyarakat. "Awalnya mulai dari layanan daring jasa transportasi dan pemesanan makanan, kini sudah digunakan pula para sopir angkot," kata Kepala Grup Sistem Pembayaran, Pengelolaan Uang Rupiah, dan Layanan Administrasi Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Iwan Setiawan di Makassar, Kamis (9/7).

Dia mengatakan, implementasi QRIS secara nasional efektif berlaku pada 1 Januari 2020. Peluncurannya sendiri sudah dilakukan oleh Gubernur BI Perry Warjio bertepatan HUT ke-74 Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019.

Adanya jeda pemberlakukan secara efektif aplikasi uang atau dompet elektronik itu untuk memberikan masa transaksi persiapan bagi penyelenggara jasa sistem pembayaran (PJSP). Menurut Iwan, aplikasi dengan menggunakan barcode ini bertujuan mendorong efisiensi transaksi, mempercepat iklusi keuangan, memajukan UMKM yang tujuan akhirnya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Indonesia.

 

"Ini juga sejalan dengan upaya menjaga jarak pada masa pandemi Covid-19 sehingga disarankan untuk menggunakan sistem pembayaran berbasis digital," kata dia.

Salah seorang sopir angkot jurusan Sentral-Daya, Haeruddin, merasa sangat terbantu dengan penggunaan QRIS. Sebab, dia tidak perlu repot lagi menukarkan uang receh. Cukup menggunakan aplikasi pembayaran uang elektronik di telepon seluler, penumpang dapat melakukan scan barcode dalam melakukan pembayaran jasa angkot pete-pete.

Hal tersebut diamini penumpang tujuan Pasar Daya, Hj Rismawati. Dia cukup membayar angkot dengan menggunakan aplikasi LinkAja atau OVO, tanpa perlu mencari uang pecahan kecil. "Ini sangat membantu masyarakat karena semua transaksi sudah bisa digunakan menggunakan aplikasi uang elektronik," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement