Jumat 10 Jul 2020 05:55 WIB

Rahasia Penalti Sergio Ramos

Ramos memiliki resep rahasia dibalik kesuksesannya menjalani tugas algojo pinalti.

Rep: Muhammad Ikhwanudin/ Red: Agung Sasongko
Selebrasi Sergio Ramos setelah mencetak penalti untuk Real Madrid.
Foto: EPA-EFE/LUIS TEJIDO
Selebrasi Sergio Ramos setelah mencetak penalti untuk Real Madrid.

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Semasa di Real Madrid, Ronaldo merupakan eksekutor utama ketika wasit menunjuk titik putih. Kini, aktor utama tendangan penalti jatuh kepada Sergio Ramos.  Sang kapten dipilih karena memiliki catatan  statistik yang baik saat bertugas mengeksekusi pinalti.

Bek veteran tersebut sudah mencetak total 20 gol dari 21 kesempatan. Artinya, catatan Ramos dinilai jauh lebih baik dari Cristiano Ronaldo ketika masih berseragam Los Blancos. Ronaldo gagal 13 kali dari 92 kali kesempatan.  Sementara, Ramos terakhir kali meleset  mengeksekusi penalti terjadi pada lebih dari dua tahun lalu, atau lebih tepatnya 26 bulan silam. Selepas itu, sang kapten selalu berhasil melaksanakan tugasnya sehingga tingkat kesuksesannya mencapai 95 persen. 

Baca Juga

Seperti dilansir Marca, Kamis (9/7), Ramos memiliki resep rahasia dibalik kesuksesannya menjalani tugas sebagai algojo pinalti. Ia hanya mengambil beberapa langkah mundur kemudian bergerak cepat ke arah bola. Sesaat sebelum menembak, ia menghentikan langkahnya agar kiper lawan terkecoh. Terlihat sederhana namun butuh kemampuan khusus untuk melakukan itu, karena Ramos hanya memiliki kesempatan beberapa detik.

Melalui tekniknya tersebut, kiper yang menghadapi tendangan Ramos pun dinilai kesulitan menebak arah tendangannya. Hanya penjaga gawang timnas Kroasia, Daniel Subasic menjadi satu-satunya orang yang pernah menepis tendangan Ramos, saat negaranya bersua Spanyol di Euro 2016 lalu. 

Dua pertandingan terakhir Real Madrid di La Liga Spanyol musim ini, ditentukan oleh tendangan penalti Ramos saat melawan Getafe dan Atheltic Bilbalo. Tanpa kesalahan, Ramos mengeksekusi tendangannya dengan sempurna. Kiper Getafe, David Soria mengakui efektivitas gaya tendangan penalti Ramos. "Saya berpikir dia ingin mencoba tendangan Panenka," katanya seperti dilansir Marca. 

Ramos tercatat sebagai peringkat enam dari 10 bek pencetak gol terbanyak sepanjang masa. Pemain berusia 34 tahun itu sudah mencatat 120 gol, melewati seniornya di Real Madrid, Roberto Carlos dengan 113 gol. 

Kendati demikian, Ramos mengaku enggan memikirkan statistik pribadi. Ia memilih fokus pada kemenangan dan meraih gelar bersama Real Madrid. "Hal yang saya pikirkan adalah tiga poin. Di momen akhir seperti ini, dengan tekanan yang maksimal, saya adalah orang yang tepat untuk menendang penalti," ujarnya.

Di akhir musim 2019/20, Ramos ingin membawa timnya merebut juara La Liga musim ini. Real Madrid memimpin klasemen sementara La Liga Spanyol dengan koleksi 77 poin plus satu tabungan pertandingan.  "Statistik pribadi urusan kedua. Yang saya inginkan adalah membantu tim menang dan meraih juara," ucapnya. 

Secara terpisah, Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane pun enggan memusingkan kritik yang disematkan kepada timnya karena dianggap banyak diuntungkan melalui penalti. Pada laga kontra Athletic Bilbao, Real Madrid hanya mencetak gol tunggal dari penalti Sergio Ramos.

"Saya lelah membicarakan hal yang sama. Hal ini membuat kami seperti diuntungkan wasit, itu tidak benar. Real Madrid berhak untuk menang," ucapnya seperti dilansir Sports Illustrated.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement