Kamis 09 Jul 2020 18:30 WIB

China Marah pada Australia Gara-Gara Isu Hong Kong

China menilai Australia menerapkan standar ganda.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Perdana Menteri Australia Scott Morrison.
Foto: EPA-EFE/Peter Rae
Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China menyebut Australia telah mencampuri urusan dalam negerinya dengan memberikan perpanjangan izin tinggal bagi pemegang visa dari Hong Kong dan menangguhkan perjanjian ekstradisi. Kedutaan Besar China di Canberra mengatakan, sangat kecewa dan marah atas tudingan Pemerintah Australia yang dinilai tak berdasar.

"Australia telah bersuara mereka menentang campur tangan asing. Namun mereka secara terang-terangan mencampuri urusan dalam negeri China dengan membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab atas masalah terkait Hong Kong. Kemunafikan dan standar ganda terpapar secara nyata," ujar juru bicara kedutaan, dilansir The Guardian.

Baca Juga

Juru bicara kedutaan meminta Australia segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dengan dalih atau dengan cara apa pun. Sebelumnya, Perdana Menteri Scott Morrison mengumumkan, Australia akan memperpanjang izin tinggal bagi pemegang visa asal Hong Kong. Selain itu, Australia juga akan menangguhkan perjanjian ekstradisi dengan Hong Kong terkait pemberlakuan undang-undang keamanan nasional yang telah mengubah sistem hukum di Hong Kong.

Morrison mengatakan, pemerintahnya akan menyesuaikan pengaturan kebijakan untuk memastikan  pemegang visa yang terampil dan lulusan perguruan tinggi akan memiliki perpanjangan lima tahun. Mereka juga mendapatkan akses tempat tinggal permanen.

"Jika Anda lulusan sementara atau pemegang visa yang terampil, visa Anda akan diperpanjang dengan tambahan lima tahun dari hari ini, selain karena Anda sudah berada di Australia, Anda juga mendapatkan jalur ke tempat tinggal permanen di akhir periode itu," kata Morrison.

Pemerintah juga akan berusaha menarik bisnis-bisnis yang berorientasi ekspor yang berbasis di Hong Kong untuk pindah ke Australia. Khususnya bisnis yang memiliki potensi kuat untuk bertumbuh dan membuka lapangan pekerjaan bagi Australia di masa depan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement