Kamis 09 Jul 2020 17:50 WIB

Pujian Obama untuk Muslim Kala Masih Pimpin Amerika Serikat

Obama memberikan pujian kepada Muslim Amerika Serikat.

Barack Obama memberikan pujian kepada Muslim Amerika Serikat saat menjabat presiden.
Foto: AP
Barack Obama memberikan pujian kepada Muslim Amerika Serikat saat menjabat presiden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Sikap pemimpin Amerika Serikat terhadap Islam selalu tak sama menghadapi komunitas Muslim di negeri asal Paman Sam itu.

Tetapi yang paling mengesankan adalah sikap yang ditunjukkan presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama. Pada 2009 lalu, tepatnya pada Selasa 1 September, bertepatan dengan Ramadhan.    

Baca Juga

Obama, secara khusus mengundang tokoh-tokoh Muslim terkemuka di negeri Paman Sam dalam sebuah jamuan buka puasa bersama di Ruang Makan Kebesaran Gedung Putih. Obama mengatakan, umat Islam merupakan bagian integral Amerika.

"Bagi lebih dari satu miliar umat Islam, Ramadhan merupakan bulan peningkatan ketaatan dan perenungan," ujar Obama saat menyambut tokoh Muslim dan tokoh agama lainnya sebelum jamuan buka puasa bersama. Presiden AS berkulit hitam pertama itu menegaskan, kontribusi umat Islam kepada AS sudah tak terhitung banyaknya.

Menurut Obama, Muslim Amerika telah meraih sukses dalam dunia usaha,  hiburan, kesenian, olahraga, ilmu pengetahuan serta kedokteran, dan lainnya. Umat Muslim di AS, tutur dia, merupakan orang tua yang sukses, tetangga yang baik, dan warga negara yang aktif.

"Oleh karena itu, pada bulan Suci Ramadhan ini, kita juga merayakan kontribusi umat Islam dalam memperkaya Amerika dan kebudayaannya, baik sumbangan besar maupun kecil,"  tutur Obama. Pada kesempatan itu, Obama mengisahkan kehidupan umat Muslim AS yang patut menjadi teladan bagi publik di negara itu.

"Tentu saja kita semua tahu apabila kita bicara tentang atlet yang telah menginspirasi Amerika, semua daftar akan mencantumkan seorang atlet yang dikenal dengan sebutan Yang Terhebat (The Greatest). Sayangnya, Muhammad Ali tidak bisa bergabung dengan kita di sini," ungkap Obama.

Menurut Obama, publik Amerika perlu becermin pada kontribusi Muhammad Ali yang luar biasa. Sebagai seorang petarung yang tiada tandingannya di ring tinju, papar dia, Ali merupakan seorang pria yang bermartabat dan berwibawa karena terus memperjuangkan keyakinannya. Termasuk, pemikiran bahwa semua orang dengan keyakinan berbeda memiliki sesuatu yang sama.

"Sungai, kolam, danau dan kali, semuanya mempunyai nama yang berbeda, tetapi mereka semua berisi air. Sama seperti agama, mereka berisi kebenaran," tutur Obama menirukan pernyataan petinju legendaris itu. Semua agama, kata dia, memiliki keinginan untuk hidup damai dan mendapatkan pengakuan atas martabat sebagai manusia.

photo
Muslim AS kampanye anti Islamofobia - (worldbulletin)

"Itulah sebabnya, saya sangat bahagia karena pada malam ini kita tidak saja didampingi oleh begitu banyak pemeluk Islam Amerika yang terpandang serta perwakilan dari korps diplomatik, namun juga ada hadirin dari agama-agama lainnya, seperti pemeluk Kristen, Yahudi, dan Hindu, yang duduk bersama di antara begitu banyak tokoh Muslim terkemuka," katanya.

Obama menuturkan, secara bersama-sama warga AS memiliki tanggung jawab untuk memelihara hubungan baik berdasarkan kepentingan bersama dan rasa saling menghargai. "Dan, itulah salah satu komitmen dasar saya sebagai presiden, baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini menjadi inti dari awal hubungan baru yang saya inginkan antara Amerika dan kaum Muslim di seluruh dunia.''

Menurutnya, komitmen itu dapat perbarui lagi pada bulan suci Ramadhan 1430 H. "Malam ini kita memberikan penghargaan kepada sebuah agama yang agung. Agama yang berkomitmen pada keadilan dan kemajuan. Kita juga menghargai kontribusi umat Muslim di Amerika, dan suri teladan yang telah mereka berikan pada kehidupan kita,'' paparnya.

Obama mengajak seluruh masyarakat dunia untuk membangun sebuah dunia yang lebih baik dan penuh harapan. Di antara para tamu yang Obama puji adalah Bilqis Abdul-Qaadir, seorang mahasiswi tahun pertama pada University of Memphis, yang telah mencatat sejarah dan prestasi penting dalam olahraga bola basket sekolah menengah atas di negara bagian Massachusetts.

"Bilqis adalah inspirasi bukan hanya bagi anak-anak perempuan Muslim, ia adalah inspirasi bagi kita semua." Presiden juga mengakui kontribusi dan kiprah dua anggota parlemen Muslim pertama di Kongres AS, Keith Ellison dan Andre Carson.  

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement