Kamis 09 Jul 2020 15:29 WIB

IKAT Aceh Kembali Gelar Kajian Tauhid

Kajian tauhid kembali digelar IKAT Aceh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh kembali menggelar  pengajian setelah sekian lama ditutup karena Covid-19. Kajian di bawah naugan Madhyafah IKAT ini khusus mengkaji tauhid dengan rujukan kitab Al-Kharidah Al-Bahiyyah Syekh Ahmad Ad-Dardir.
Foto: istimewa
Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh kembali menggelar  pengajian setelah sekian lama ditutup karena Covid-19. Kajian di bawah naugan Madhyafah IKAT ini khusus mengkaji tauhid dengan rujukan kitab Al-Kharidah Al-Bahiyyah Syekh Ahmad Ad-Dardir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh kembali menggelar  pengajian setelah sekian lama ditutup karena Covid-19. Kajian di bawah naugan Madhyafah IKAT ini khusus mengkaji tauhid dengan rujukan kitab Al-Kharidah Al-Bahiyyah Syekh Ahmad Ad-Dardir.

"Kitab ini menjadi kitab pertama yang akan dikaji, kitab ini merupakan kitab dasar tentang llmu Tauhid yang dinazhamkan dalam bentuk 71 bait-bait Arab karya Al-Bahiyyah Syekh Ahmad Ad-Dardir," kata Ketua Umum IKAT Aceh Muhammad Fadhilah Lc, Kamis (9/7).

Baca Juga

Muhammad Fadhilah mengatakan, kitab ini juga mengulas secara rinci tentang pembagian tauhid yang harus dipahami oleh setiap muslim. Keutamaan kitab tauhid Al-Kharidah Al-Bahiyyah yang disusun oleh Syaikh Ad-Dardir adalah penjelasan mendetail tentang dalil-dalil Aqli (akal) ataupun Naqli (Alquran dan hadis).

"Syaikh ad-Dardir setelah menjelaskan tentang pembagian hukum akal, beliau kemudian menuliskan pokok-pokok mengenal Allah dalam bahasan tauhid menjadi empat tema khusus," katanya.

 

Di antara pembagian bahasan tersebut adalah Ilahiyyat atau pengimani Tuhan dengan dalil nas Alquran serta hadis Nabi dan pembuktian secara akal sehat manusia, Nubuwwat (mengimani sifat-sifat Nabi dan Rasul), Sam’iyyat (mengimani akan hal-hal ghaib), dan Tasawuf (mengimani bahwa tasawuf adalah bagian dari mendekatkan diri kepada Allah).

Pengajian ini kata dia nantinya akan diulas oleh Ustaz Mujaddid bin Abdullah, jebolan Fakultas Akidah dan Filsafat Universitas Al-Azhar Mesir. Pengajian tersebut akan diadakan setiap hari Rabu sore pukul 16.30 di ISLAMIC CENTRE IKAT (ICI) yang beralamat di jalan Jurong Dagang, Ceurih Ulee kareng (di depan Polsek Ulee Kareng) dan terbuka untuk umum.

Sebagai ketua umum IKAT Aceh Muhammad Fadhilah akan terus berupaya menghadirkan program-program yang bergerak di bidang pendidikan dan dakwah, selain menghadirkan ustad Mujaddid dalam bidang akidah, Imsya Allah juga akan dihadirkan ustad-ustad yang ahli dalam bidang-bidang lainnya.

"Yang juga akan ikut berkontribusi dalam mewujudkan cita-cita Aceh Caroeng dan Meuadab," katanya.

Madhyafah sendiri merupakan suatu istilah yang diambil dari bahasa Arab yang berarti tempat pengajian atau Balee Beut. Madhyafah IKAT ini bergerak di bidang kajian keislaman dengan mengusung tema Tauhid yang bertujuan untuk membentengi aqidah masyarakat Aceh dari pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan akidah Ahli Sunnah Waljamaah sebagai program pertamnya. Dalam program pertama ini kitab Al-Kharidah Al-Bahiyyah menjadi kitab pertama yang akan dikaji, kitab ini merupakan kitab dasar tentang llmu Tauhid yang dinazhamkan dalam bentuk 71 bait-bait Arab karya Syekh Ahmad Ad-Dardir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement