REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sekretaris Daerah Sumatera Selatan Nasrun Umar mengatakan Masjid Raya Sriwijaya Jakabaring Palembang ditargetkan rampung dan dapat digunakan pada akhir tahun 2021 dengan dimaksimalkannya kegiatan pembangunan.
"Hal itu sesuai hasil rapat bersama tahap pembangunan mulai dilaksanakan dan dimaksimalkan," kata Nasrun di Palembang, Kamis (9/7).
Sebagaimana arahan Gubernur Sumsel Herman Deru bahwa diharapkan pada Desember 2021 masjid ini dapat digunakan untuk melaksanalan sholat berjamaah. Keberlangsungan pembangunan Masjid Raya Sriwijaya Palembang telah dibahas bersama supaya cepat rampung.
Menurut Sekda, ada beberapa hal penting yang dibahas yang diagendakan untuk ditindaklanjuti yaitu restrukturisasi Yayasan kepengurusan Masjid Raya Sriwijaya dimana di dalamnya banyak pengurus yang sudah lanjut usia dan bahkan ada yang meninggal dunia.
"Dari hasil rapat ini disampaikan restrukturisasi yayasan sudah disetujui pembina dan akan segera diusulkan kepada Gubernur Sumsel," ujarnya.
Kemudian, hasil pemeriksaan audit investigasi dari Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) atas rekomendasi BPK yang ditargetkan akhir Juli 2020 harus sudah selesai. "Dari hasil rapat bahwa pertengahan bulan Juli audit ini akan diupayakan selesai dan segera dilaporkan kepada Gubernur Sumsel," ujarnya.
Selanjutnya, terkait arahan Gubernur Sumsel secara informal bahwa salah satu opsi yang dapat dilalukan yaitu pembangunan Masjid Raya Sriwijaya ini akan di take over oleh Pemprov Sumsel.
"Setelah ketiga agenda tersebut selesai, barulah masuk ke agenda ke empat bagaimana kelanjutan pembangunan Masjid Raya Sriwijaya ini. Jadi berdasarkan hasil rapat tersebut maka masjid yang akan menjadi kebanggaan masyarakat Sumsel dapat digunakan untuk Shalat berjamaah akhir tahun depan. Mudah mudahan semuanya berjalan lancar sehingga Masjid Raya Sriwijaya dapat digunakan bersama," tambah dia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
