Kamis 09 Jul 2020 07:35 WIB

Delapan Negara Bertarung Memperebutkan Posisi Pimpinan WTO

Dirjen WTO Roberto Azevedo, mengumumkan pengunduran dirinya pada pertengahan Mei lalu

WTO
Foto: flickr
WTO

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kandidat dari delapan negara berlomba untuk menjadi pimpinan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) berikutnya. Delapan kandidat ini bersaing untuk menggantikan Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo, yang mundur satu tahun lebih awal pada akhir Agustus.

Dilansir Channel News Asia, Rabu (8/7), kedelapan kandidat dalam pencalonan berasal dari Mesir, Kenya, Meksiko, Moldova, Nigeria, Korea Selatan, Arab Saudi dan Inggris. Dua negara terakhir ikut dalam pencalonan ketua WTO pada detik-detik terakhir pendaftaran ditutup pada Rabu (8/7).

Baca Juga

Kedelapan kandidat tersebut adalah Menteri Perdagangan Korea Selatan Yoo Myung-hee; mantan menteri luar negeri Kenya Amina Mohamed; mantan wakil direktur umum WTO di Meksiko, Jesus Seade Kuri; mantan menteri luar negeri dan keuangan Nigeria Ngozi Okonjo-Iweala.

Kemudian mantan diplomat Mesir Hamid Mamdouh;  mantan menteri luar negeri Moldova Tudor Ulianovschi; mantan menteri ekonomi dan bankir Mohammad Maziad Al-Tuwaijri; dan mantan Sekretaris Perdagangan Internasional dan pemrakarsa Brexit, Liam Fox.

Pemimpin baru WTO terpilih nantinya harus menghidupkan kembali pembicaraan perdagangan yang macet, meletakkan dasar untuk konferensi menteri 2021 (salah satu acara utama WTO, red) dan mencairkan hubungan dengan Washington.

Amerika Serikat (AS), yang telah mengancam akan meninggalkan WTO, telah memblokir sistem banding penyelesaian sengketa organisasi sejak Desember 2019. AS juga menginginkan Cina naik dari kategori negara berkembang.

Secara mengejutkan pada pertengahan Mei lalu, Azevedo mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri masa jabatan empat tahunnya yang kedua lebih awal karena alasan pribadi. Keputusan tersebut memaksa 164 negara anggota WTO yang bermarkas di Jenewa untuk menghasilkan pengganti hanya dalam tiga bulan, bukan sembilan yang biasa.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement