Kamis 09 Jul 2020 04:53 WIB

Kemenparekraf Ajak Pelaku Usaha Wisata Kembali Produktif

Kegiatan produktif harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat

Suasana sepi kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/4/2020). Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta itu sepi pengunjung sejak beberapa pekan terakhir akibat pandemi COVID-19
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Suasana sepi kawasan wisata Malioboro, Yogyakarta, Senin (6/4/2020). Malioboro yang merupakan destinasi wisata andalan di Yogyakarta itu sepi pengunjung sejak beberapa pekan terakhir akibat pandemi COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) mengajak para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif kembali produktif secara aman dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo dalam sambutannya saat membuka “Sosialisasi Kebijakan & Simulasi Protokol Kesehatan bagi Industri Parekraf di Masa Covid-19” di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, menjelaskan bahwa protokol kesehatan dapat dijadikan sebagai acuan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan aktivitas yang produktif dengan cara yang aman serta berdampak positif dalam membangun kembali kepercayaan wisatawan domestik dan mancanegara.

“Pandemi COVID-19 mendorong munculnya era adaptasi kebiasaan baru dimana terjadi perubahan kebiasaan masyarakat, seperti menggunakan masker, jaga jarak, tidak berjabat tangan, serta menggunakan teknologi untuk menghindari terjadinya kerumunan,” kata Angela.

Covid-19 kata dia, juga telah mengubah perilaku konsumen baik dalam menentukan pembelian produk/jasa kreatif maupun dalam menentukan perjalanan wisata.

Dalam acara tersebut turut hadir diantaranya Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo R.M Manuhutu, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan, Kirana Pritasari, Direktur Penyuluhan, Kementerian Keuangan, Hestu Yoga, Direktur Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi dan Sumber Daya Alam, BNPB, Yolak Dalimunthe, Pejabat Eselon I dan Staf Ahli di Lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, Perwakilan Asosiasi, serta sekitar 2.500 peserta yang hadir secara virtual.

Para pembicara yang turut hadir dalam acara tersebut menyosialisasikan kebijakan fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha di sektor Parekraf, sekaligus menyosialisasikan protokol kesehatan untuk sektor parekraf bagi seluruh pemangku kepentingan, serta menyimulasikan adaptasi kebiasaan baru terkait operasional hotel di masa pandemi Covid-19.

Sebelumnya Kemenparekraf/Baparekraf telah melakukan koordinasi yang intensif dengan Kementerian Kesehatan, sesuai arahan dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang melibatkan peran serta para asosiasi di sektor parekraf.

Koordinasi tersebut membuahkan hasil dengan diterbitkannya Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), dimana di dalamnya terdapat protokol yang mengatur kebiasaan baru untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Selanjutnya agar berkesinambungan, saat ini Kemenparekraf/Baparekraf sedang berproses menyusun sejumlah panduan teknis sebagai turunan dari Keputusan Menteri Kesehatan tersebut, dalam bentuk handbook, antara lain untuk Hotel, Restoran dan Rumah Makan, Daya Tarik Wisata, Homestay, Spa, Usaha Perjalanan Wisata, Kegiatan Wisata Minat Khusus, MICE dan Event, serta Ekonomi Kreatif. “Panduan teknis ini dibuat dengan memerhatikan indikator kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan,” kata  Angela.

Menurut dia, dibutuhkan kedisiplinan untuk menjalankan petunjuk yang tercantum dalam protokol dan dibutuhkan kerja sama yang erat dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan asosiasi dalam mengawasi penerapannya agar usaha sektor parekraf tidak menjadi titik penyebaran Covid-19 yang baru.

Pada akhir sambutannya Angela mengungkapkan harapan dan optimismenya terhadap pemulihan ekonomi nasional khususnya pada sektor parekraf.“Mari kita kembali produktif secara aman, kita jaga keselamatan diri, jaga saudara, teman kita, keluarga kita, sesama kita, kita bersama jaga Indonesia,” kata Wamen Angela.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement