Rabu 08 Jul 2020 18:08 WIB

AP I Optimistis Semester Dua Industri Penerbangan Bangkit

Trafik penerbangan mulai terlihat meningkat pada Juli 2020.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) optimistis industri penerbangan akan segera bangkit pada semester dua tahun ini. Hal tersebut menyusul dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2020 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang mengatur persyaratan tes cepat dan PCR berlaku 14 hari bagi penumpang pesawat udara pada saat keberangkatan.

“Aturan ini membuat calon penumpang memiliki waktu lebih untuk mempersiapkan diri dan mengatur rencana perjalanan udara lebih baik,” kata Faik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (8/7).

Baca Juga

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan, trafik penerbangan mulai terlihat meningkat pada Juli 2020. Jumlah trafik penumpang pada periode tersebut lebih besar dibanding trafik pada periode 1-15 Juni 2020 yang hanya mencapai 222.040 penumpang. 

Dia menjelaskan, selama periode 1-7 Juli 2020, AP I melayani hingga 227.642 penumpang dan 3.869 pergerakan pesawat. Begitu juga melayani kargo sebesar 7,21 juta kilogram di 15 bandara yang dikelola.

Dalam periode tersebut, Faik mengatakan, Bandara Juanda Surabaya menjadi yang tertinggi melayani penumpang dengan 56.268 penumpang, 723 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sebesar 816.772 kilogram. Sedangkan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi yang tersibuk kedua dengan melayani 51.998 penumpang, 708 pergerakan pesawat, dan angkutan kargo sekitar 1,1 juta kilogram.

Selanjutnya, trafik tertinggi ketiga terjadi di Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan yang melayani 30.942 penumpang dan 463 pergerakan pesawat. Selain itu, bandara tersebut melayani angkutan kargo sebesar 676.848 kilogram.

“Secara total, trafik pesawat pada periode 25 April-6 Juli 2020 di 15 bandara, kami telah melayani sebanyak 23.102 pergerakan pesawat dengan angkutan kargo sebesar 73,2 juta kilogram,” ungkap Faik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement