Rabu 08 Jul 2020 17:10 WIB

Sosialisasi Pengadaan Tanah Pembangunan Tol DIY Digelar Lagi

Masyarakat diharapkan bisa memahami secara komprehensif.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Dampak Tol Jogja. Pengendara melintas di perempatan Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Ahad (1/3).
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Dampak Tol Jogja. Pengendara melintas di perempatan Monumen Jogja Kembali, Yogyakarta, Ahad (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY menggelar sosialisasi pengadaan tanah untuk pembangunan tol Yogyakarta-Bawen. Dihadiri kades dan camat yang dilewati di Kabupaten Sleman, dan Balai Besar Sungai Serayu dan Opak (BBWSO). 

Kepala Dispertaru DIY, Krido Suprayitno menjelaskan, mereka mengenalkan trase tol Yogya-Bawen definitif sosialisasi lebih lanjut. Dasar pengadaan UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. 

"Pembangunan tol Yogyakarta-Bawen merupakan program strategis nasional, untuk penyelenggaraan pengadaan tanah baru tahap persiapan," kata Krido dalam sosialisasi yang dilangsungkan di Kantor Sekda Kabupaten Sleman, Rabu (8/7). 

Krido menuturkan, dalam pembangunan tol itu mereka melibatkan BBWSO lantaran trase tol Yogya-Bawen melewati atas Selokan Mataram. Selain itu, ada Satgas Kabupaten Sleman karena harus konsultasi publik dengan protokol kesehatan. 

Pembangunan akan melewati tiga kecamatan di Kabupaten Sleman sepanjang kurang lebih 7,65 kilometer. Di Kecamatan Tempel meliputi 166 bidang tanah di Desa Banyurejo, 88 bidang tanah di Tambakrejo dan 12 bidang tanah di Sumberejo. 

Di Kecamatan Seyegan meliputi 190 bidang tanah di Desa Margokaton, 76 bidang tanah di Desa Margodadi, dan 106 bidang tanah di Desa Margomulyo. Sedangkan, di Kecamatan Mlati hanya melewati 277 bidang tanah di Desa Tirtoadi. 

"Desa Tirtoadi sebagian ada yang masuk pembangunan tol Yogya-Solo dan Yogya-Bawen," ujar Krido. 

Bupati Sleman, Sri Purnomo berharap, melalui sosialisasi tol Yogya-Bawen ini masyarakat bisa memahami secara komprehensif. Yang mana, pembangunan tol ini merupakan program pembangunan nasional untuk kepentingan umum. 

"Saya berharap masyarakat bisa menerima dan mendapatkan kemanfaatkan yang lebih baik, ketika tanah mereka kena pembangunan tol ini mereka akan mendapatkan ganti untung," kata Sri. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement