Rabu 08 Jul 2020 15:03 WIB

Ular Tewaskan Remaja di Tangsel Diduga Sebetis Orang Dewasa

Korban tewas dililit ketika berusaha menangkap ular tersebut.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Ani Nursalikah
Ular Tewaskan Remaja di Tangsel Diduga Sebetis Orang Dewasa. Seekor ular Sanca Bodo (Phyton morulus). Ilustrasi.
Foto: Antara/Weli Ayu Rejeki
Ular Tewaskan Remaja di Tangsel Diduga Sebetis Orang Dewasa. Seekor ular Sanca Bodo (Phyton morulus). Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ular sanca diduga sepanjang empat meter tewaskan remaja berinisial Y (13 tahun) di wilayah Serpong Kota Tangerang Selatan. Diperkirakan ukuran ular jenis sanca tersebut sebesar betis orang dewasa.

Informasi yang diketahui, memang kerap sekali ular berkeliaran di Kali Sektor XII Kencana Loka, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel). Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Tangsel Uci Sanusi mengatakan hingga kini ular tersebut masih berkeliaran dan belum ditemukan.

Baca Juga

“Ukurannya ada sebesar betis orang dewasa mungkin," kata Kepala Dinas Damkar Tangsel Uci Sanusi, Rabu (8/7).

Dirinya melanjutkan sejumlah petugas damkar yang mengevakuasi tubuh korban pada saat itu juga sekaligus berupaya mencari ular tersebut. Namun, upaya yang dilakukan petugas tidak membuahkan hasil.

"Malam itu petugas  langsung cari untuk menelusuri agar tidak ada korban lagi, tapi tidak ketemu. Di situ juga ada beberapa gorong-gorong yang ditemukan, diduga tempat ular tersebut bersarang," ujarnya.

Saksi yang juga merupakan rekan korban berinisial MR (13), kata Uci, pada saat itu sudah berusaha mencari pertolongan. MR juga berusaha berteriak minta tolong, namun usahanya tak membuahkan hasil sebab tidak ada seorang pun yang hadir di lokasi kejadian.

“Dia ke sana, dia coba tangkap, ularnya melawan entah salah posisi atau gimana sehingga ular itu melilit," kata Uci.

Upaya tersebut berakhir gagal, ular sanca berukuran besar ini akhirnya membuat korban tak berdaya. Rekan korban yang menyaksikan pun tak berani mendekat dan menolong. Rekan korban kemudian berlari ke permukiman untuk meminta pertolongan warga.

"Katanya berusaha menolong juga, tapi antara berani atau nggak mungkin, jadi minta bantuan warga dan warga melapor ke kita," ujarnya.

Belum diketahui secara pasti bagian tubuh mana yang menjadi sasaran lilitan ular. Dengan kondisi korban yang sudah tak bernyawa dan mengambang di sungai, Uci menduga kemungkinan dililit di bagian vital.

"Bagian apanya yang dililit belum tahu, tapi kalau sampai meninggal, kemungkinan dililit bagian vital mungkin lehernya, karena lilitannya sangat kuat," ucapnya.

Di samping itu, korban juga diketahui memang kerap sekali menangkap binatang liar terutama binatang jenis reptil. Korban juga disebutkan menangkap binatang liar menggunakan tangan kosong.

“Si anak ini sering tangkap hewan liar. Anak pemberani, suka menangkap biawak juga katanya," ujar Uci.

Sementara salah seorang saksi mata bernama Dias (16) mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (6/7) malam sekitar pukul 22.30 WIB. Menurut Dias, saat kejadian korban sudah memegang kepala dari ular sanca. Lalu buntut dan badan ular melilit ke leher korban sehingga korban sulit bernafas.

"Korban saat itu ingin buang air kecil di pinggiran kali. Dia melihat ular kemudian dengan sigap langsung menangkap ular itu," katanya.

Dias mengatakan ia sempat mendengar teriakan banyak orang pada Senin malam. Ternyata suara tersebut berasal dari tepi Kali Rawa Buntu tempat Y tewas dililit ular Sanca. "Saya lagi nongkrong, eh ada ramai-ramai di bawah, ada itu, bocah dililit ular," kata Dias.

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Iman Setiawan membenarkan kejadian adanya korban tewas akibat terlilit ular. “Saksi dan korban datang ke Kali Sektor XII, karena saksi akan buang air kecil," jelasnya.

Korban pun berupaya menangkap ular sanca tersebut dan berhasil. Namun ular sanca tersebut melawan dan melilit korban hingga tewas. “Ular berhasil ditangkap oleh korban saat itu, tetapi kemudian ular tersebut melilit ke tubuh korban," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement