Rabu 08 Jul 2020 11:52 WIB

31 RS Rujukan Covid-19 Terhubung Sistem Rujukan Satu Pintu

Aplikasi sistem rujukan pasien Covid-19 diharapkan bisa menyatukan sistem rujukan

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Dokumen.
Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Aplikasi sistem rujukan pasien Covid-19 satu pintu atau one gate referral system, yang merupakan inovasi Pemprov Jatim bersama Pangkogabwilhan II resmi diluncurkan. Aplikasi yang terpusat di RS Lapangan, Surabaya ini, diharapkan bisa menyatukan sistem rujukan pasien di 99 rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pada tahap awal, ada 31 RS rujukan Covid-19 di kawasan Surabaya Raya yang sudah terkoneksi dan terintegrasi datanya dalam sistem rujukan satu pintu tersebut. Sistem yang diluncurkan nantinya akan memuat data ketersediaan fasilitas pelayanan pasien Covid-19 secara real time.

"Mulai ketersediaan ruang RIK di setiap rumah sakit, ketersediaan ruang isolasi bertekanan negatif maupun tidak bertekanan negatif, ketersediaan ICU, hingga ketersediaan ruang HCU di masing-masing RS rujukan Covid-19," kata Khofifah di Surabaya, Rabu (8/7).

Khofifah berharap, dengan diluncurkannya sistem baru ini,  kondisi kamar dan pasien di 31 rumah sakit yang telah bergabung, bisa terpetakan dan terpantau secara real time. Sehingga bisa mempercepat pendistribusian pasien sekaligus mempercepat layanan kepada masyarakat.

"Maka di dalam sistem ini semua akan terpetakan. Harapannya adalah ada distribusi pasien yang lebih memungkinkan memberikan percepatan layanan sesuai kualifikasi kondisi pasien," ujar Khofifah.

Khofifah mencontohkan, jika ada seseorang  yang perlu dirujuk di RS Covid-19, maka bisa dilihat kebutuhan RIK-nya. Apakah itu RIK biasa atau negative pressure. Bahkan kebutuhan ICU atau HCU-nya. Kemudian, dengan sistem ini, maka pasien tersebut akan dirujuk ke rumah sakit yang menyediakan sesuai  kebutuhan pasien tersebut.

Khofifah mengatakan, prinsip dari sistem ini adalah adanya kecepatan penanganan dan kecepatan pelayanan. Dua hal tersebut yang menurutnya sangat berdampak pada kesembuhan pasien.

"Prinsipnya adalah cepat dievakuasi, cepat dilayani, Insya Allah cepat sembuh. Ini adalah pelajaran baik yang kita dapat dari RS Darurat Lapangan di sini. Kecepatan evakuasi, kecepatan pelayanan akan memberikan kecepatan kesembuhan," kata Khofifah.

Khofifah melanjutkan, untuk operasionalnya, ada operator yang akan berjaga selama 24 jam, dan bersiap menerima telepon untuk mencarikan RS yang sedang kosong. Selain itu pasien juga dapat diarahkan ke RS yang sesuai, baik untuk kasus ringan, sedang, maupun berat.

"One gate referral system ini bersifat real time dan di input oleh setiap rumah sakit, sehingga data yang ada adalah data akurat yang sesuai kondisi masing-masing rumah sakit," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement