Rabu 08 Jul 2020 11:13 WIB

Ekspor Ikan Jatim Turun Akibat Covid-19

Penurunan ekspor Jatim terjadi pada ikan-ikan tertentu seperti tuna.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Sejumlah nelayan menangkap ikan
Foto: Jimmy Ayal/Antara
Sejumlah nelayan menangkap ikan

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Timur Mochammad Gunawan Saleh mengungkapkan, wabah Covid-19 yang melanda Indonesia memang berdampak pada ekspor ikan. Hanya saja, pengaruhnya tidak terlalu signifikan. Gunawan mengungkapkan, penurunan ekspor tersebut terjadi pada ikan-ikan tertentu seperti tuna.

Menurutnya, penurunan ekspor terjadi karena ada sejumlah negara yang memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19. "Memang ada penurunan sedikit tapi tetap diterima oleh pabrikan. Karena untuk ikan tuna baru aja musim. Sebelumnya tidak ada," kata Gunawan di Surabaya, Rabu (8/7).

Meski demikian, Gunawan memgakui ada ekspor yang justru mengalami peningkatan meski di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah ekspor udang. Menurutnya, peningkatan tersebut disebabkan India yang sempat memberlakukan lockdown akibat pandemi Covid-19. Lokdown mengakibatkan India tidak mengekspor udang.

"Jadi keuntungan bagi Indonesia. Sekarang eksportir malah mencari udang, bahkan kekurangan bahan baku. Pada masyarakat petambak, harga udang juga bagus. Petambak yang dulunya khawatir rugi saat pandemi ternyata malah untung," kata Gunawan.

Gunawan menjelaskan, berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim, untuk ekspor udang mulai Januari hingga Mei 2020 sebanyak 3,644,660.95 kilogram dengan nilai ekspor 363,374,891.55 dolar AS. Sementara untuk tuna sebanyak 19,368,827.85 kilogram dengan nilai ekspor 425,969,281.30 dolar AS.

"Negara yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah China, Amerika, Jepang, dan Thailand," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement