Rabu 08 Jul 2020 10:07 WIB

Pelindo I Gandeng Repsol Maksimalkan Pelabuhan Lhoksumawe

Kerja sama untuk menopang pengeboran minyak di Blok Andaman III.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Fuji Pratiwi
PT Pelindo I mengoperasikan terminal curah cair untuk menunjang ekspor komoditi CPO. Pelindo I memaksimalkan kinerja Pelabuhan Lhokseumawe untuk mendukung pengeboran minyak di lepas pantai Aceh.
Foto: Dok. Pelindo I
PT Pelindo I mengoperasikan terminal curah cair untuk menunjang ekspor komoditi CPO. Pelindo I memaksimalkan kinerja Pelabuhan Lhokseumawe untuk mendukung pengeboran minyak di lepas pantai Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) melakukan kerja sama dengan Repsol untuk memaksimalkan kinerja Pelabuhan Lhoksumawe.

Baca Juga

Manager Pelindo I Cabang Lhokseumawe, Aceh, Budi Azmi mengatakan, kerja sama tersebut untuk melakukan pengeboran minyak di Blok Andaman III atau di lepas pantai Aceh. Pelindo I saat ini sedang terus melakukan koordinasi.

"Nantinya Repsol akan memanfaatkan gudang, container yard, dan area perkantoran yang berada di Pelabuhan Lhokseumawe sebagai shorebase untuk mendukung kegiatan pengeborannya di lepas pantai," kata  Budi dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/7) malam.

Budi memastikan Pelindo I juga akan mengupayakan peningkatan kinerja Pelabuhan Lhokseumawe. Pelindo I akan melakukan ekspansi bisnis sesuai dengan kebutuhan para pengguna jasa.

Di menjelaskan, layanan bisnis di Pelabuhan Lhokseumawe meliputi bongkar muat general cargo, peti kemas, curah cair, curah kering, dan komoditas aspal cair. Begitu juga dengan layanan pemanduan kapal gas di Terminal Khusus (Tersus) milik PT Perta Arun Gas, layanan pemanduan di Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) milik PT Pupuk Iskandar Muda, serta pelayanan bongkar muat kontainer tol laut untuk mendukung program pemerintah.

Saat ini, kata Budi, pelayaran Temas Line rutin melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Lhokseumawe dengan rata-rata 200-250 boks per bulan. Selanjutnya pelayaran Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL) juga akan sandar dan melakukan bongkar muat di Pelabuhan Lhokseumawe yang direncanakan pada bulan Juli dengan muatan semen sekitar 50 boks per minggu dengan rute Jakarta-Padang-Malahayati-Lhokseumawe.

"Pelabuhan Lhokseumawe juga rutin melakukan ekspor curah cair berupa CPO ke India dengan rata-rata muatannya sebanyak lima ribu meterik ton per bulannya," ujar Budi.

Pelabuhan Lhokseumawe juga memiliki kawasan Pelabuhan Kuala Langsa yang akan melakukan ekspor cangkang kelapa sawit milik PT Sultana Biomass Indonesia ke Jepang. Perusahaan itu menargetkan ekspor 10 ribu ton perkuartal melalui Pelabuhan Kuala Langsa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement