Selasa 07 Jul 2020 21:06 WIB

150 Penumpang KRL Lakukan Tes Usap di Stasiun Bogor

Tes usap di Stasiun Bogor memetakan potensi penularan Covid-19 di KRL.

150 Penumpang KRL Lakukan Tes Usap di Stasiun Bogor. Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
150 Penumpang KRL Lakukan Tes Usap di Stasiun Bogor. Sejumlah calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuterline mengantre memasuki Stasiun KA Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan tes usap (swab test) kepada pengguna moda transportasi massal kereta rel listrik (KRL), di Stasiun Bogor, Selasa (7/7), untuk menelusuri dan memetakan penularan Covid-19 pada moda transportasi massal tersebut.

Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan menyediakan 200 kit tes usap kepada penumpang KRL yang baru tiba di Stasiun Bogor. Dalam waktu yang singkat, pada pukul 15.30 WIB hingga 17.00 WIB, ada sekitar 150 orang penumpang KRL yang menjalani swab test itu.

Baca Juga

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto ketika meninjau pelaksanaan swab test mengatakan pelaksanaan tes tersebut untuk menelusuri dan memetakan potensi penularan Covid-19 di moda transportasi massal 'commuter line'. "KRL merupakan moda transportasi massal andalan bagi warga Kota Bogor dan sekitarnya yang bekerja di Jakarta," katanya.

KRL dinilai sebagai moda transportasi yang efektif dan ideal, karena murah, cepat, dan dapat membawa banyak penumpang. Menurut Bima, dalam kondisi normal, KRL dapat memberangkatkan sekitar 20 ribu hingga 22 ribu orang dari Stasiun Bogor ke Jakarta. Pada situasi pandemi Covid-19 pada April lalu, KRL hanya memberangkatkan sekitar 5.000 orang dari Stasiun Bogor ke Jakarta.

Pada Senin (6/7), KRL sudah memberangkan sekitar 15 ribu hingga 17 ribu orang dari Stasiun Bogor. "Itu artinya, penumpang KRL sudah hampir normal," katanya.

Padahal, kata Bima, penyebaran virus corona ini belum sepenuhnya hilang, sehingga harus terus diantisipasi dan ditekan untuk memutus mata rantai penyebarannya. Karena itu, Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan swab test di Stasiun Bogor, untuk menelusuri dan memetakan potensi penularan Covid-19 di moda transportasi KRL.

Bima juga melihat penumpang KRL dari Stasiun Bogor menuju ke Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Tanah Abang, sangat ramai, bahkan terjadi antrean sangat panjang, terutama pada Senin. Pemerintah Kota Bogor dan Pemerintah Provinsi DKI Jakartaberupaya mengurai antrian sangat panjang tersebut dengan menyediakan bantuan 50 unit bus, tapi belum bisa membantu mengatasinya.

Menurut Bima, melalui pelaksnaan swab test yang akan dilakukan beberapa kali di Stasiun Bogor, jika hasilnya negatif, maka akan menjadi pendukung rekomendasi bagi Pemerintah Kota Bogor untuk mengusulkan peningkatan kapasitas penumpang KRL kepada pemerintah pusat.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement