Selasa 07 Jul 2020 20:33 WIB

Turki, Uni Eropa Bertemu Bahas Hubungan Bilateral

Hubungan dengan Turki dalam hal urusan luar negeri telah menjadi masalah terpenting UE, kata diplomat Eropa - Anadolu Agency

Hubungan dengan Turki dalam hal urusan luar negeri telah menjadi masalah terpenting UE, kata diplomat Eropa - Anadolu Agency
Hubungan dengan Turki dalam hal urusan luar negeri telah menjadi masalah terpenting UE, kata diplomat Eropa - Anadolu Agency

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Turki dan Uni Eropa membahas hubungan bilateral dan perkembangan terbaru di kawasan tersebut, Senin.

"Turki akan mendukung mediasi Uni Eropa pada sumber daya energi di Mediterania Timur selama itu adalah perantara yang jujur," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, setelah pertemuannya dengan kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell di Ankara.

Baca Juga

Dia menambahkan bahwa Turki selalu adil dan transparan dalam hubungannya dengan UE dan mengharapkan hal yang sama dari Eropa. Cavusoglu menekankan bahwa jika UE mengambil keputusan tambahan melawan Turki, negara itu tidak punya pilihan selain menanggapinya.

Borrell mengatakan UE mengadakan diskusi ekstensif tentang Turki, yang dia sebut sebagai mitra kunci dan calon anggota blok tersebut. Dia menegaskan bahwa hubungan antara UE dan Turki telah menjadi salah satu masalah terpenting.

Borrell menambahkan bahwa meskipun ini bukan periode terbaik dalam hubungan UE dan Turki, kedua pihak perlu bekerja sama untuk meningkatkan hubungan. Mengenai masalah migrasi, Cavusoglu mengatakan dia berharap UE akan bertindak berdasarkan nilai-nilai bersama.

"Kami memiliki kesepakatan tentang migrasi [dan] siapa pun dengan perspektif objektif dapat dengan mudah memberi tahu pihak mana yang adil," ujar dia

"Mendukung Turki di satu sisi, tetapi tidak memenuhi persyaratan tidak akan menyelesaikan masalah, itu akan semakin memperdalam masalah," tambah sang menteri.

Pembebasan Visa UE

Cavusoglu mencatat bahwa Turki telah memenuhi 67 kriteria untuk liberalisasi visa dengan UE.

"Mungkin UE tidak mendukungnya, tetapi liberalisasi visa adalah janji yang dibuat oleh UE. Bahkan jika Anda suka atau tidak, Anda harus memenuhi janji ini karena kami telah melakukan apa yang diminta," ungkap dia.

Berbicara tentang ketegangan baru-baru ini dengan Prancis soal klaim pelecehan kapal di Mediterania, Cavusoglu mengatakan Turki telah membuktikan semua yang terjadi dan Uni Eropa dan NATO tidak bisa membuktikan sebaliknya.

"Prancis tidak bertindak dengan jujur. Oleh karena itu, Prancis harus meminta maaf kepada Turki dan menyampaikan permintaan maaf mereka ke UE dan NATO," lanjut dia.

Pekan lalu, Prancis mengklaim bahwa Turki melecehkan salah satu kapalnya yang berpartisipasi dalam misi NATO di Mediterania. Pejabat militer Turki kemudian membantah tuduhan itu.

Pertemuan UE dan Turki terjadi setelah kunjungan kontroversial Borrell ke Yunani dan pemerintahan Siprus Yunani. Turki secara konsisten menyuarakan keprihatinan tentang kurangnya perlakuan yang adil terhadap negaranya dan Republik Turki Siprus Utara (TRNC) pada masalah-masalah seperti alokasi sumber daya energi Mediterania Timur, serta pada laporan soal kekerasan terhadap pencari suaka oleh Athena.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-uni-eropa-bertemu-bahas-hubungan-bilateral/1902150
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement