Selasa 07 Jul 2020 18:46 WIB

Luhut: UMKM Backbone Perekonomian Indonesia

Pemerintah menyiapkan tiga program untuk membantu pemulihan sektor UMKM.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menilai, stimulus kredit untuk kelompok UMKM merupakan stimulus yang strategis. Sebab, menurut Luhut, UMKM adalah tulang punggung perekonomian Indonesia saat ini.

“Presiden meminta supaya segera turun ke bawah, turun kepada yang berhak menerima. Saya juga laporkan melalui kesempatan ini selama satu bulan ini, pemerintah mendorong banyak sekali online branding dari UMKM. Ini merupakan langkah yang sangat bagus,” ujar Luhut, Selasa (7/7).

Baca Juga

Luhut menjelaskan mengenai fokus pemerintah dalam membantu sektor UMKM setidaknya melalui tiga program. Pertama yaitu bersama OJK untuk mendorong restrukturisasi pinjaman UMKM yang saat ini nilainya mencapai 317 triliun rupiah dengan jumlah debitur 5,3 juta.

Kedua, subsidi bunga UMKM yang akan mengcover 60,6 juta rekening nasabah dengan nilai subsidi sebesar Rp 35 triliun. Dan yang ketiga yaitu penjaminan modal kerja UMKM, dimana pemerintah akan mengcover penjaminan 80 persen pinjaman modal kerja untuk UMKM.

Adapun target pemerintah untuk penyaluran modal kerja sektor UMKM yang dijamin ini adalah sejumlah Rp 100 triliun sampai 2021.

“Kita sadar, UMKM adalah backbone ekonomi Indonesia. Karena itu kita betul-betul cepat lakukan dan sekarang saya pikir sudah berjalan karena semua sudah tersambung dengan baik. Saya pikir ini sistem yang sudah cukup terpadu. Walaupun sedikit lama tapi sudah mulai berjalan dan ini dapat melancarkan kredit-kredit ke bawah,” tambah Luhut.

Saat ini pemerintah juga sedang menyusun skema bantuan baik finansial (contohnya pinjaman) maupun non finansial untuk membantu sektor korporasi yang mengalami kesulitan karena Covid-19 ini. Skema ini bertujuan untuk mencegah terjadinya PHK sekaligus juga untuk menjaga momentum pertumbuhan kita.

“Persiapan ini sudah dilakukan dan kami sedang menghitung berapa angkanya dan kita berharap bulan ini sudah selesai semua. Saya menginginkan dan berharap semua kita bersama-sama untuk saling membantu supaya program ini jalan. Walaupun masih sedikit tapi sudah mulai terlihat pergerakannya,” ujarnya.

Luhut menyampaikan, kini pemerintah menyusun berbagai stimulus untuk membantu sektor usaha tersebut dengan hati-hati dan tentu mempertimbangkan good corporate governance yang ada, serta pada situasi krisis yang terjadi sekarang ini membutuhkan realisasi belanja yang cepat dan tepat.

“Presiden memerintahkan kami melakukan ini secara cepat, tapi sesuai aturan yang ada. Peluang yang dibuat pemerintah sudah sangat bagus, kita semua harus menghargai dan melaksanakan dengan baik. Jadi jangan bertele-tele, kita tidak ingin berlama-lama dan ragu-ragu untuk melaksanakan keputusan ini. Pemerintah melakukan ini secara terintegrasi supaya dapat kita hindari terjadinya kecurangan dan penipuan yang bisa saja terjadi,” ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement