Selasa 07 Jul 2020 18:08 WIB

BPBD Sukabumi: Gempa Rangkasbitung tak Akibatkan Kerusakan

Getaran gempa sempat membuat panik sebagian warga Sukabumi.

Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI, JABAR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebutkan gempa berkekuatan 5,4 pada skala Richter (SR) yang berpusat di Kabupaten Rangkasbitung, Banten tidak mengakibatkan kerusakan. Getarannya sempat terasa dan membuat panik sebagian warga Sukabumi. 

"Dari hasil assessment yang dilakukan oleh Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK), belum ada laporan terkait kerusakan baik itu rumah warga, fasilitas umum, tempat ibadah dan lainnya," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa (7/7).

Meskipun hingga kini belum ada laporan terkait kerusakan, tetapi pesonel P2BK yang tersebar di 47 kecamatan tetap melakukan penyisiran dan pendataan, khawatir ada rumah atau bangunan lainnya yang rusak akibat dampak dari gempa bumi yang terjadi pada Selasa, (7/7) sekitar pukul 11.44 WIB.

Menurutnya, guncangan gempa bumi yang dirasakan oleh warga Kabupaten Sukabumi cukup kencang dan sempat membuat panik, namun durasi getarannya hanya beberapa detik saja, sehingga kemungkinan besar tidak berdampak.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa yang berpusat di Kabupaten Rangkasbitung ini terjadi akibat adanya deformasi batuan pada slab Lempeng Indo-Australia di Zona Benioff di kedalaman 87 kilometer. Kemudian getarannya dirasakan hingga beberapa daerah baik di sebagian wilayah Jabar dan DKI Jakarta karena adanya fenomena efek tapak (local site effect).

"Assessment terus berlanjut dan kami pun sudah berkoordinasi dengan setiap kepala desa untuk membantu dalam proses pendataan dan jika ada kerusakan maka segera laporkan ke relawan P2BK agar bisa segera ditindaklanjuti," tambahnya.

Daeng mengatakan kepanikan yang terjadi akibat gempa ini khususnya warga yang tinggal di wilayah utara Kabupaten Sukabumi seperti Kecamatan Kalapanunggal, Kabandungan dan lain-lain karena masih ada rasa trauma akibat gempa yang terjadi pada Maret 2020 lalu, walaupun kekuatannya tidak besar yakni 5.0 SR tapi mengakibatkan ratusan rumah warga rusak dan beberapa diantaranya ambruk.

Pihaknya mengimbau warga Kabupaten Sukabumiyang merupakan daerah rawan kejadian gempa bumi agar selalu waspada dan apabila terjadi gempa untuk segera lari keluar bangunan dan mencari tempat yang lapang atau bisa bersembunyi di bawah meja untuk menghindari reruntuhan bangunan.

Bedasarkan data BMKG gempa bumi berkekuatan 5,4 SR pada Selasa, (7/7) sekitar pukul 11.44 WIB ini berlokasi di 6.69 Lintang Selatan, 106.14 Bujur Timur 18 km Barat Daya Kabupaten Rangkasbitung, Banten dengan kedalaman pusat gempa 82 km.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement