Selasa 07 Jul 2020 16:12 WIB

Pemprov Sumsel Siagakan Helikopter Bom Air

Heli yang disiapkan antara lain untuk bom air dalam memadamkan titik panas.

Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Helikopter MI-18, melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan dari udara (water boombing) di Muara Medak, Bayung Lincir, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Rabu (14/8)
Foto: Nathan/Antara
Petugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Helikopter MI-18, melakukan pemadaman kebakaran lahan dan hutan dari udara (water boombing) di Muara Medak, Bayung Lincir, Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan, Rabu (14/8)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiagakan helikopter bom air untuk mencegah dari kebakaran hutan dan lahan di daerah tersebut.

"Pemerintah Provinsi Sumsel telah menyiapkan sarana dan perlengkapan lainnya dalam pencegahan karhutla, salah satunya kendaraan udara heli," kata Kepala BPBD Sumsel Iriansyah di Palembang, Selasa (7/7).

Heli yang disiapkan antara lain untuk bom air dalam memadamkan titik panas bila timbul serta untuk patroli guna memantau titik panas terutama saat musim kemarau. Peralatan pemadaman api lainnya yang digunakan adalah pompa air.

“Peralatan perlengkapan pencegahan karhutla sebagian telah disebar ke lokasi rawan terutama di areal gambut,” ujar dia.

 

Iriansyah mengatakan, selain sarana helikopter, pihaknya juga menyiapkan kendaraaan operasional resque dan truk dari masing masing Organisasi Perangkat Daerah dan pemangku kepentingan terkait, kendaraan pemadam minilog, dan kendaraan roda dua yang sudah dimodifikasi untuk pemadaman api.

Selain itu juga ada mesin pompa yaitu pompa apung, pompa jinjing dan nozel serta peralatan karhutla lainnya. Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan pihaknya juga memberikan bantuan pendanaan bagi daerah rawan karhutla.

Ada 10 daerah yang dinyatakan rawan karhutla di antaranya Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement