Selasa 07 Jul 2020 14:06 WIB

BPS akan Survei Sektor Usaha Terdampak Covid-19

Survei BPS dilakukan pada 17 sektor usaha di seluruh Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) berencana melakukan survei kepada sektor usaha terkait dampak Covid-19 untuk mengetahui imbas paling riil dari pandemiakibat penyakit yang disebabkan virus SARS CoV-2 itu.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Badan Pusat Statistik (BPS) berencana melakukan survei kepada sektor usaha terkait dampak Covid-19 untuk mengetahui imbas paling riil dari pandemiakibat penyakit yang disebabkan virus SARS CoV-2 itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) berencana melakukan survei kepada sektor usaha terkait dampak Covid-19 untuk mengetahui imbas paling riil dari pandemi akibat penyakit yang disebabkan virus SARS CoV-2 itu. Survei khusus perusahaan itu rencananya mulai dilakukan pekan depan dengan mengambil sampel perusahaan di 17 sektor usaha di seluruh Indonesia. 

"Kami ingin melihat dampak paling dalam ke sektor mana saja, meski sebetulnya sudah kelihatan pariwisata itu habis," kata Kepala BPS Suhariyanto ditemui di kantornya di Jakarta, Selasa (7/7).

Ia tidak menargetkan jumlah perusahaan yang akan disurvei. Namun, jumlah perusahaan disesuaikan dengan proporsi sektor usaha, misalnya, pariwisata yang melingkupi banyak usaha di antaranya transportasi, perhotelan, makanan, hingga ekonomi kreatif,

Sektor usaha lain yang disurvei di antaranya pertambangan, pertanian, dan perkebunan, hingga manufaktur yang meliputi banyak usaha, seperti otomotif hingga elektronik. Rencananya, lanjut dia, survei itu akan dilakukan selama dua minggu yang semuanya menggunakan layanan dalam jaringan (online) dan melalui surat elektronik.

Survei daring ini, ucap dia, untuk menerapkan protokol kesehatan, menghindari tatap muka sebagai bagian pencegahan penyebaran Covid-19. "Kami survei tanpa tatap muka karena ini untuk menghindari penyebaran Covid-19," katanya.

Sebelumnya, BPS sudah melakukan survei sosial demografi dampak Covid-19 menyasar kelompok rumah tangga sebanyak 87 ribu responden melalui daring. Adapun survei tersebut meliputi pengaruh pandemi Covid-19 terhadap pendapatan, pola belanja milenial hingga tren belanja daring.

"Kemarin kami sudah melihat ada pendapatan menurun, tapi untuk masyarakat lapisan bawah, tujuh dari 10 orang pendapatannya menurun, masyarakat atas itu tiga dari 10 bilang menurun. Artinya,pandemi ini jauh memberikan dampak kepada masyarakat bawah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement