Selasa 07 Jul 2020 04:54 WIB

Transjakarta Targetkan Uji Coba 100 Bus Listrik

Uji coba kendaraan umum listrik sangat diperlukan untuk memenuhi persyaratan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah penumpang saat menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (6/7). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba dua unit bus listrik EV1 dan EV2 rute Balai Kota - Blok M dengan mengangkut penumpang. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat menaiki bus listrik Transjakarta di Terminal Blok M, Jakarta, Senin (6/7). PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba dua unit bus listrik EV1 dan EV2 rute Balai Kota - Blok M dengan mengangkut penumpang. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menguji coba bus listriknya di rute EV 1 (Balai Kota-Blok M) selama tiga bulan ke depan. Meski saat ini hanya berjumlah dua unit, ke depan ditargetkan jumlah bus yang diujicobakan bertambah hingga 100 unit pada akhir 2020.

Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Sardjono Jhony Tirtokusumo, mengatakan, sementara dua unit dulu yang menjadi sampel uji coba. "Hingga akhir tahun nanti kita canangkan sebanyak 100 unit bus listrik. Sedangkan, untuk tarif masih gratis, belum ada kajian untuk tarif yang ideal untuk saat ini," ujar Sardjono seusai peresmian uji coba bus listrik di kantor Transjakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (6/7).

Jhony mengatakan, PT Transjakarta memiliki cita-cita membantu menyukseskan program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewujudkan transportasi aman, nyaman, dan ramah lingkungan.

Pada 2019, dia menambahkan, sebenarnya telah dilakukan prauji coba untuk masuk ke perizinan. Secara total, pihaknya sudah menjalankan bus belasan ribu kilometer dengan mengangkut sekira 13 ribu penumpang.

"Kita masuk ke segala sesuatunya ke peraturan berlaku. Yang menikmatinya selama itu. Sekarang kita uji coba di jalur komersial Transjakarta selama tiga bulan. Setelah ini laik, kita akan lakukan promosi," tutur Jhony.

Dia menambahkan, terdapat dua kelebihan bus listrik yang dimiliki PT Transjakarta. Pertama, kebersihan dan kedua memiliki fasilitas peredam suaranya. Pasalnya, bus ini sangat ramah lingkungan sehingga suara yang ditimbulkan juga tidak bising.

"Ke depan, kita juga membuka peluang bagi perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan Transjakarta terkait pengadaan bus listrik. Saat ini baru PT Bakrie Autoparts, ke depan akan ada banyak perusahaan lain," kata Jhony menerangkan.

Jhony melanjutkan, dua bus listrik yang sedang diujicobakan tidak memungut biaya kepada penumpang. Layanan itu menggunakan armada BYD, bus merek pabrikan Cina. PT Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia membawa dua unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6 pada uji coba kali ini.

Kedua bus BYD ini memiliki daya baterai yang tahan lama dengan jarak tempuh diperkirakan mencapai 250 km sebelum baterainya harus diisi ulang, dengan durasi pengisian ulang sekira empat jam setiap harinya. "Kalau memang bus ini layak, kita perbanyak dan akan kita promosikan kepada semua operator," ujar Jhony.

Kepala Bidang Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI, Susilo Dewanto, mengatakan, uji coba kendaraan umum listrik di jalur komersial sangat diperlukan untuk memenuhi persyaratan. Dia menuturkan, keunggulan bus listrik bukan hanya dinilai dari bunyi kendaraan yang senyap, hening, nyaman, serta bebas polusi udara, melainkan juga bagaimana keselamatan penumpang dan apakah memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Presiden Direktur Bakrie & Brothers, Anindya Bakrie, mengatakan, pihaknya sebagai agen BYD di Indonesia ingin bisa menjadi bagian program Jakarta hijau. Walaupun selama lebih tiga bulan langit di Ibu Kota menjadi biru akibat berkurangnya mobilitas kendaraan saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Anindya berharap polusi bisa terus berkurang.

Menurut dia, menjadi lebih baik ketika langit biru Jakarta terus berlanjut, bukan hanya karena pandemi Covid-19. "Kami berterima kasih berkesempatan menjadi mitra, kami siap diuji coba jalur komersial ini setelah sebelumnya sudah melalui registrasi dan homologasi," kata Anindya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement