Selasa 07 Jul 2020 04:45 WIB

Arab Saudi Anggarkan Rp 11.500 T untuk Megaproyek Riyadh

Arab Saudi ingin Riyadh menjadi pusat ekonomi, sosial dan budaya di Timur Tengah.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Ani Nursalikah
Arab Saudi Anggarkan Rp 11.500 T untuk Megaproyek Riyadh. King Abdullah Financial District Theatre, Riyadh, Arab Saudi.
Foto: AP/Amr Nabil
Arab Saudi Anggarkan Rp 11.500 T untuk Megaproyek Riyadh. King Abdullah Financial District Theatre, Riyadh, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi berencana menganggarkan dana sekitar 800 miliar dolar AS atau Rp 11.500 triliun untuk merealisasikan megaproyek yang akan menyulap Riyadh menjadi pusat ekonomi, sosial dan budaya di Timur Tengah. Itu juga termasuk untuk menggandakan ukuran Riyadh.

Strategi ambisius untuk Ibu Kota itu diungkap oleh Presiden Komisi Kerajaan untuk Kota Riyadh Fahd Al-Rasheed, menjelang pertemuan-pertemuan kunci U20, bagian dari KTT para pemimpin G20 yang berkaitan dengan pengembangan dan strategi perkotaan.

Baca Juga

"Riyadh sudah menjadi mesin ekonomi yang sangat penting bagi Kerajaan. Meskipun sudah sangat berhasil, rencananya sekarang, di bawah Visi 2030 adalah untuk benar-benar mengambil jalan lebih jauh, untuk menggandakan populasi menjadi 15 juta orang," kata Al-Rasheed seperti dilansir dari Arab News, Senin (6/7).

Dia mengatakan, telah meluncurkan 18 megaproyek di kota Royadh bernilai lebih dari 250 miliar dolar AS untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Megaproyek itu juga diyakini dapat mencipta lapangan kerja dan menggandakan populasi dalam 10 tahun ke depan. 

 

"Ini adalah rencana penting dan seluruh kota harus bekerja sama untuk memastikan ini terjadi," kata dia.

Sekitar 250 miliar dolar AS dalam investasi diharapkan datang dari sektor swasta, khususnya dibidang keuangan dan perbankan, pariwisata budaya dan gurun, serta acara-acara rekreasi. “Kita juga harus memastikan pertumbuhan dikelola dengan baik, sehingga akan ada fokus pada transportasi dan logistik, termasuk metro Riyadh yang akan dibuka pada awal tahun depan. Tujuannya meningkatkan produktivitas," kata Al-Rasheed.

Menurut dia, suntikan dana yang besar itu akan menciptakan kawasan industri besar yang berfokus pada teknologi canggih seperti energi terbarukan dan otomatisasi, bioteknologi dan aquaponik. Fitur utama lainnya adalah teknologi keberlanjutan dengan konservasi energi, ekonomi karbon dengan pengurangan emisi dan pengelolaan air.

"Anda akan melihat tujuh juta pohon ditanam di Riyadh dalam beberapa tahun mendatang, dan Taman Raja Salman akan lebih besar dari Taman Hyde di London," kata Al-Rasheed.

Sumber: https://www.arabnews.com/node/1700591/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement