Senin 06 Jul 2020 20:41 WIB

Revitalisasi Pasar Banyuasri Ditargetkan Selesai Akhir Tahun

Pembenahan pasar sudah mendesak karena memengaruhi banyak hal.

Bupati Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana (kiri) saat melakukan peninjauan pengerjaan Proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri, di Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (6/7).
Foto: Dok. Pem
Bupati Kabupaten Buleleng, Putu Agus Suradnyana (kiri) saat melakukan peninjauan pengerjaan Proyek Revitalisasi Pasar Banyuasri, di Kabupaten Buleleng, Bali, Senin (6/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG -- Proyek pengerjaan revitalisasi Pasar Banyuasri terus berjalan, meskipun sempat menghadapi persoalan dengan adanya pandemi Covid-19. Ini akhirnya berkaitan dengan teralihkannya beberapa pos anggaran yang telah direncanakan untuk penanganan pandemi tersebut, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana pun menginginkan proyek revitalisasi ini tetap berjalan sesuai target awal yaitu selesai pada bulan Desember 2020.

Oleh karenanya, sosol yang kerap disapa Bupati PAS ini menginginkan agar dapat dicarikan jalan keluar mengenai pendanaan proyek revitalisasi Pasar Banyuasri ini agar tetap bisa selesai sesuai target. 

“Terutama bersama dengan DPRD Kabupaten Buleleng dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Buleleng untuk mencari penyelesaian masalah tersebut, Ini dibutuhkan mengingat wajah kota sedikit terganggu dengan adanya pasar tumpah yang meluber sebagai konsekuensi proyek ini,” ujar Bupati PAS usai melakukan peninjauan di Pasar Banyuasri, Kabupaten Buleleng, Senin (6/7).

“Belum lagi macet. Saya sebagai kepala daerah ada pertimbangan-pertimbangan. Ada Covid-19 sampai dengan kemampuan keuangan kita yang terbatas. Nanti, TAPD yang mencari jalan keluarnya. Sehingga, sementara masih masang target bulan Desember 2020 selesai,” tambah dia.

Untuk mewujudkan hal ini, ia akan berdiskusi secara intens dengan Ketua TAPD yaitu Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng untuk merumuskan bagaimana nantinya langkah-langkah yang akan diambil. 

“Ketua TAPD pasti akan merapatkan dan memikirkan langkah-langkah tersebut, sehingga proyek ini dapat terus berjalan dan diharapkan betul pada bulan desember pasar segera dibuka,” ujar Bupati PAS.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Buleleng, I Putu Adiptha Eka Putra, yang turut mendampingi Bupati PAS. Ia mengungkapkan, terkait dengan skema pendanaan, ranahnya memang ada di Sekda Buleleng dan TAPD. 

“Dinas PUTR fokus pada pembangunan fisik, tapi tidak menutup kemungkinan kami juga akan diundang untuk membahas skema yang akan digunakan, kami di PUTR siap saja, Apa yang terbaik untuk Buleleng, kami siap lakukan. Namun, kami memberi saran agar skema yang akan dilakukan dikoordinasikan dulu dengan pihak terkait agar akuntabilitas dan masalah hukum menjadi jelas,” ungkapnya.

Terkait dengan pandemi Covid-19 yang terjadi, Adiptha Eka Putra mengungkapkan bahwa dana yang dirasionalisasi sebesar Rp 56 Milyar. “Kondisi saat ini, termin pembayaran masih dilakukan sampai bulan Juli 2020. Setelah itu, harusnya sudah ada anggaran untuk membayar. Itu yang perlu disiapkan. Anggaran tersebut yang sekarang perlu dikebut,” ujarnya.

Ia pun yakin Sekda Buleleng akan bekerja cepat untuk menyiapkan skema-skema yang akan disiapkan. 

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PT. Tunas Jaya Sanur, I Made Budi Admika menyebut realisasi pengerjaan sampai saat ini mencapai 54 persen. Besaran tersebut sudah melebihi target sebesar tiga persen. Selama belum ada skema yang dijalankan, pihaknya fokus pada penyelesaian dan pengerjaan sesuai kontrak sampai dengan Desember 2020. 

“Kami masih menunggu skema apa yang disampaikan oleh pemerintah daerah. Sambil menunggu kami tetap bekerja. Mudah-mudahan skemanya cepat diputuskan,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement