Senin 06 Jul 2020 19:06 WIB

Tahun Ajaran Baru, Sekolah di Bandung Masih Belajar Daring

Tahun ajaran baru dimulai 13 Juli 2020.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pelajar mengerjakan tugas sekolah yang diberikan guru secara online di rumahnya Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Pemerintah Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan memperpanjang kebijakan belajar di rumah akibat wabah COVID-19 sampai tanggal 13 April mendatang.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
Pelajar mengerjakan tugas sekolah yang diberikan guru secara online di rumahnya Muntung, Candiroto, Temanggung, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Pemerintah Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan memperpanjang kebijakan belajar di rumah akibat wabah COVID-19 sampai tanggal 13 April mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung masih memberlakukan pembelajaran daring pada tahun ajaran baru yang dimulai 13 Juli 2020 mendatang di masa pandemi covid-19. Pembelajaran tatap muka belum diperbolehkan sebab bukan menjadi sektor yang diberi kelonggaran di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Saputra mengatakan pihaknya masih menerapkan pembelajaran jarak jauh melanjutkan yang sudah berjalan tiga bulan terakhir. Namun, pihaknya juga menyiapkan skenario tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan jika diizinkan oleh Wali Kota Bandung.

 

"Kebijakan pendidikan itu diakhirkan relaksasi karena terlalu berisiko," ujarnya, Senin (6/7). 

 

Menurutnya, pihaknya masih menunggu izin dari tim Gugus Tugas Kota Bandung dan jika diizinkan tidak akan langsung melakukan tatap muka untuk seluruh sekolah. Ia mengatakan, lantaran beberapa lokasi masih dikategorikan zona merah. 

 

"Tunggu (instruksi), karena anak-anak masih belum matang. Misal anak-anak SD kelas 1, dijamin gitu jaga jaraknya? terlalu beresiko," katanya. 

 

Cucu menambahkan, kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) pada tahun ajaran baru akan dilakukan secara virtual. Pihaknya mengaku masih menyiapkan formulasi yang tepat agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar untuk siswa.

 

Ia mengimbau pada tahun ajaran baru para orang tua siswa tidak berbondong-bondong mengantar siswa ke sekolah dan menunggu intruksi pemerintah. 

Baca Juga

Advertisement
Berita Lainnya