Senin 06 Jul 2020 09:00 WIB

Santri Muda di Jabar Dirikan Bale Zakat dan Sodaqoh

Pengurus Bazas kesemuanya anak muda lulusan pesantren dan didampingi akuntan publik

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Para santri muda di Jawa Barat, menginisiasi pembentukan Bale zakat dan sodaqoh (Bazas)  yang Ahad petang, (5/7) bertempat di jalan Pungkur 16, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Hadir saat, launching tersebut inisiator sekaligus Ketua komisi X DPR RI Syaiful Huda memberikan sambutan
Foto: istimewa
Para santri muda di Jawa Barat, menginisiasi pembentukan Bale zakat dan sodaqoh (Bazas) yang Ahad petang, (5/7) bertempat di jalan Pungkur 16, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Hadir saat, launching tersebut inisiator sekaligus Ketua komisi X DPR RI Syaiful Huda memberikan sambutan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Para santri muda di Jawa Barat, menginisiasi pembentukan Bale zakat dan sodaqoh (Bazas)  yang Ahad petang, (5/7) bertempat di jalan Pungkur 16, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong Kota Bandung. Hadir saat, launching tersebut inisiatot sekaligus Ketua komisi X DPR RI Syaiful Huda.

Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Oleh-Soleh, Ketua Pansus Perda Ponpes DPRD Jawa Barat Sidkon Djampi, Anggota DPRD M Faizin, Anggota DPRD Dadan Hidayatullah, Anggota DPRD Johan J Anwari, dan Anggota DPRD Jabar Nasir.

Menurut Penanggung Jawab Bazas H Maulana Yusuf, visi dari Bazas ini menjadikan lembaga pengelola dana titipan zakat, infaq, dan sodakoh yang amanah demi terwujudnya keadilan sosial dan kemandirian umat.

Maulana menjelaskan, program Bazas ada dua yakni untuk Muzzaki antara lain program untuk orang tua asuh Dimana gerakan ini adalah bentuk kepedulian sosial untuk menjamin keberlangsungan pendidikan anak-anak yatim dan pelajar dari keluarga pra sejahtera.

"Program ini berupa paket donasi pendidikan yang digunakan untuk keperluan pendidikan siswa dan santri dhuafa, diantaranya berupa pembayaran uang sekolah, pondok dan keperluan lainnya," ujar Maulana kepada wartawan.

Selian itu, kata dia, untuk muzzaki juga memiliki program tematis, kolektif, merekomendasikan mustahik dan peringatan hari besar.

Kedua, kata Maulana, yakni program untuk Mustahik, antara lain kesehatan seperti bantuan obat-obatan, bantuan kesehatan untuk para dhuafa dan pengadaan alat kesehatan, program ekonomi seperti bantuan alat usaha, pendamping usaha dan pembinaan mitra usaha.

Selain itu, kata dia, ada program advokasi yakin bantuan tunai dan yang terakhir program rehabilitasi baik untuk mesjid madrasah serta fasilitas sosial agama lainnya.

Sebagai bentuk akuntabilitas, kata dia, Bazas memiliki pengurus yang kesemuanya adalah anak muda lulusan pondok pesantren dan didampingi akuntan publik."Jadi, jangan ragu untuk berzakat dan bersodakoh di lembaga kami, dan Alhamdulih kami telah dipercaya hingga saat ini sudah terkumpul uang sebesar Rp 1,1 miliar. Kami ucapan terima kasih kepada para donatur utamanya inisiator berdirinya Bazas ini yakin Pak Syaiful Huda," paparnya.

Sementara menurut Inisiator Bazas yang juga Ketua Komisi X DPR RI,  H Syaiful Huda, ia berharap lembaga ini bisa tumbuh dan berkembang untuk melayani umat dan rakyat menjadi yang mandiri dan sejahtera dari muzzaki untuk mustahik dari mustahik menjadi muzzaki."Dengan cara mendekatkan pelayanan bagi orang miskin, dan mengingatkan para aghnia untuk berzakat dan bersodakoh," katanya. 

Menurut Huda, Bazas ini adalah kerja membangun peradaban, anak-anak yang tidak bisa sekolah karena terkendala biaya melalui Bazas bisa disekolahkan. Selain itu, yang tidak berdaya ekonominya bazas hadir untuk membantu supaya bisa berdaya dan yang sakit tidak bisa berobat  karena tidak mampu bazas bisa membantunya. "Ini adalah kerja luhur, dan itu yang kami harapkan, untuknya bagi para pengurus kami ucapakan selamat mengemban amanat ini, semoga ide maju sahabat-sahabat senantiasa diberi kemudahan dan kesuksesan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement