Senin 06 Jul 2020 08:37 WIB

Pemerintah Cile Tambah Pinjaman Khusus Bagi Kelas Menengah

Tercatat pengangguran di Cile telah melonjak menjadi lebih dari 11 persen.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Cile Sebastian Pinera.
Foto: REUTERS/Rodrigo Garrido
Presiden Cile Sebastian Pinera.

REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Pemerintah Cile mengumumkan langkah-langkah stimulus ekonomi baru yang ditujukan untuk kelas menengah. Adapun tujuan stimulus ini karena berkurangnya pendapatan kelas menengah yang dipengaruhi oleh krisis kesehatan coronavirus.

Seperti dilansir dari laman Bloomberg, Senin (6/7) langkah-langkah stimulus dana sebesar 2,6 juta peso (3,240 dolar AS) dari pinjaman berbunga rendah, penundaan pembayaran hipotek hingga enam bulan, subsidi sewa dan perpanjangan pinjaman siswa untuk mereka yang sebelumnya tidak memenuhi syarat.

Baca Juga

Tercatat pengangguran di Cile telah melonjak menjadi lebih dari 11 persen dan sekitar 650 ribu orang memiliki kontrak kerja yang ditangguhkan ketika negara itu terhenti karena penguncian coronavirus. Indikator ekonomi mengalami kontraksi lebih dari 15 persen (yoy) pada Mei.

Sejauh ini, pemerintah Cile telah mengumumkan langkah-langkah stimulus yang setara dengan sekitar 7,9 persen dari PDB. Hal ini sudah termasuk jaminan negara untuk pinjaman perusahaan dan pendapatan darurat untuk orang Cile yang lebih miskin.

Menteri Keuangan Ignacio Briones mengatakan langkah-langkah kelas menengah baru akan berarti "memobilisasi" dana sekitar 1,5 miliar dolar, sekitar 800 juta dolar akan sesuai dengan pinjaman lunak. Pemerintah tidak perlu mengakui jumlah total sebagai pengeluaran

"Perbendaharaan akan memulihkan sebagian dari pinjaman yang diberikan, sehingga persentase yang tidak pulih kemudian akan dihitung sebagai biaya," katanya.

Negara Amerika Selatan memiliki jumlah kasus Covid-19 keenam tertinggi di dunia, dengan 295.532 infeksi.  Kematian telah meningkat menjadi 6.308, menurut situs web pemerintah.

Meski demikian, pemerintah tidak mempertimbangkan untuk mengurangi pengunciannya. "Kami tidak akan menghadapi risiko apa pun. Kami akan sangat bijaksana," kata Menteri Kesehatan Enrique Paris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement