Senin 06 Jul 2020 02:16 WIB

PDIP Tegas Tolak Upaya Menggantikan Ideologi Pancasila

Pancasila mampu mengatasi berbagai paham antiketuhanan dan antikemanusiaan.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Muhammad Fakhruddin
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjelaskan, Pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan seluruh elemen di Indonesia. Untuk itu, ia menegaskan bahwa pihaknya menolak pihak-pihak yang ingin menyusupkan ideologi lain ke Indonesia.

"PDI Perjuangan bersama segenap komponen bangsa lainnya menolak berbagai upaya baik dari ekstrim kiri maupun ekstrim kanan yang mencoba mengganti Pancasila," ujar Hasto lewat keterangan tertulisnya, Ahad (5/7).

Dengan Pancasila, Indonesia bersatu untuk semua dan setiap warga negara setara. Berbeda dengan negara lain seperti Yogoslavia, Uni Soviet, Suriah, dan Yaman yang terpecah dan terus dihadapkan pada krisis akibat perang yang tidak kunjung usai.

"Karena itulah adanya falsafah hidup, falsafah dasar, dan juga alat pemersatu seperti Pancasila selalu kita syukuri," ujar Hasto.

 

Pancasila, juga disebutnya terbukti efektif menjadi dasar dan tujuan kehidupan berbangsa. Dengan itu, Indonesia menegaskan diri bukan sebagai negara yang menganut sekuler, komunis, theokrasi, liberal, dan fasisme.

"Indonesia adalah negara Pancasila, suatu konsepsi negara kebangsaan yang berdiri di atas paham individu atau golongan," ujar Hasto.

Menurutnya, Pancasila mampu mengatasi berbagai paham antiketuhanan dan antikemanusiaan. Dukungan terhadap Pancasila dalam beberapa waktu terakhir, dipandangnya sebagai dialektika kemajuan yang semakin menunjukkan kebenarannya sebagai ideologi negara.

"Saatnya ke depankan semangat persaudaraan sebagai satu bangsa yang bertanah air satu, Indonesia," ujar Hasto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement