Ahad 05 Jul 2020 21:06 WIB

Tanggapi Demo RUU HIP, Hasto: Bukti Pancasila Pemersatu

Hasto menilai dukungan terhadap Pancasila adalah gejala positif.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Nashih Nashrullah
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai dukungan terhadap Pancasila adalah gejala positif.
Foto: Antara/Reno Esnir
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai dukungan terhadap Pancasila adalah gejala positif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyoroti banyaknya dukungan yang belakangan muncul pada Pancasila.  

Dia menyebut, dukungan itu adalah bentuk dialektika kemajuan yang semakin menegaskan kebenaran Pancasila. 

Baca Juga

"Dukungan terhadap Pancasila sebagaimana sering disuarakan akhir-akhir ini, termasuk oleh mereka yang sebelumnya memiliki pandangan ideologi berbeda, merupakan dialektika kemajuan yang semakin menunjukkan kebenaran terhadap Pancasila sebagai ideologi negara," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Ahad (5/7).  

Hasto mengatakan, PDI Perjuangan bersama segenap komponen bangsa lainnya menolak berbagai upaya baik dari ekstrem kiri maupun ekstrim kanan yang mencoba mengganti Pancasila.   

Menurut Hasto, PDI Perjuangan juga mengakui bahwa proses kelahiran Indonesia melalui perjuangan panjang, hingga akhirnya merdeka karena kekuatan sendiri dan berdiri dengan landasan kokoh. Pancasila terus menggelorakan semangat pembebasan dari segala bentuk penjajahan, khususnya kapitalisme dan imperialisme.    

“Terbukti dengan Pancasila, Indonesia bersatu dan manpu menghadapi berbagai ujian sejarah seperti kemampuan memadamkan pemberontakan PKI, DI/TII, Permesta, Pemberontakan RMS dan lain lain. Terbukti dengan Pancasila Indonesia bersatu untuk semua dan setiap warga negara setara," ujarnya.  

Dengan ideologi yang menjadi pemersatu tersebut maka jelaslah bahwa Pancasila terbukti efektif menjadi dasar dan tujuan kehidupan berbangsa. Indonesia terhindarkan dari perpecahan seperti yang dialami Yugoslavia maupun Uni Soviet.  

“Melalui Pancasila pula kita tegaskan bahwa Indonesia bukan negara sekuler, bukan negara komunis, bukan negara theokrasi, bukan liberal, dan bukan fasisme. Indonesia adalah negara Pancasila, suatu konsepsi negara kebangsaan yang berdiri di atas paham individu atau golongan," kata dia menambahkan. 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement