Senin 06 Jul 2020 00:15 WIB

Menilik Kembali Awal Rivalitas McGregor-Khabib

Saya akan menghancurkanmu. Lihat saja, saya akan menghancurkan kamu!

Rep: reja irfa widodo/ Red: Muhammad Akbar
Khabib Nurmagomedov melepaskan pukulan ke arah wajah Conor McGregor pada laga UFC 229 di Las Vegas, Sabtu (8/10) waktu setempat.
Foto: John Locher/AP
Khabib Nurmagomedov melepaskan pukulan ke arah wajah Conor McGregor pada laga UFC 229 di Las Vegas, Sabtu (8/10) waktu setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBLIN -- Pada September 2014, selepas Conor McGregor menjatuhkan Dustin Poirier di gelaran Ultimate Fighting Championship (UFC) 178, Khabib Nurmagomedov bertemu secara langsung d belakang panggung UFC.

Sembari mengacungkan jempol, keduanya berfoto bersama sembari saling merangkul dan melayangkan senyum ke arah kamera.

Namun, hubungan baik antara petarung di kelas ringan UFC itu terbukti hanya bertahan selama dua tahun.

Pada 2016, keduanya nyaris terlibat adu pukul di luar arena oktagon. Insiden ini terjadi saat Conor, yang baru saja selesai melakukan timbang badan untuk menghadapi Eddie Alvarez dalam perebutan sabuk juara kelas ringan UFC, memprovokasi Khabib.

Akhirnya, keduanya sempat saling ejek dan mesti dipisahkan oleh tim pelatih masing-masing petarung dan pihak keamanan.

''Saya akan menghancurkanmu. Lihat saja, saya akan menghancurkan kamu!,'' teriak Khabib.

Teriakan Khabib itu pun dijawab Conor dengan mengatakan,'oh yeah, mari kita lihat'. Pada saat itu, keduanya merupakan penantang utama di kelas ringan UFC. Akhirnya, Conor mendapatkan kesempatan untuk meraih titel juara kelas ringan setelah mengalahkan Eddie Alvarez di gelaran UFC 205.

Saat Conor kehilangan gelar juara kelas ringan akibat vakum selama nyaris dua tahun, Khabib mulai menancapkan kukunya di kelas berat badan 170 pound atau 60 kilogram tearsebut. Puncaknya, saat petarung asal Dagestan, Rusia, itu mengalahkan Al Iaquinta dan merebut gelar juara kelas ringan UFC pada April 2018.

Conor, yang kembali ke arena Oktagon, akhirnya menantang Nurmagomedov dalam pertarungan perebutan gelar juara kelas ringan pada Oktober 2018. Ini menjadi puncak rivalitas antara petarung asal Irlandia itu dengan Khabib.

Hasilnya, Conor menyerah lewat kuncian leher yang dilakukan Khabib pada ronde keempat. Dua tahun berselang, Khabib terbukti masih menjadi petarung terkuat di kelas ringan UFC, setelah mempertahankan gelar juara usai mendapatkan tantangan dari Dustin Poririer.

Kini, Khabib dijadwalkan kembali mempertahankan sabuk juara kelas ringan UFC dan menghadapi Justin Gaethje pada September mendatang. Kendati begitu, rivalitas Khabib dan Conor sepertinya belum berhenti. Keduanya masih kerap beradu argumen dan saling sindir via akun media sosial masing-masing.

Pun dengan kemungkinan adanya pertarungan ulang antara kedua petarung tersebut. Apalagi, kendati telah mengumumkan pensiun untuk ketiga kalinya dari pentas UFC, tapi Conor sempat mengaku masih membuka kemungkinan untuk kembali ke arena UFC apabila ada pertarungan yang cukup menantang.

Tidak hanya itu, petarung berjuluk The Notorious itu berharap bisa memperbaiki kesalahan, terutama saat bersiap untuk menghadapi pertarungan.

''Harus diakui, sebelum UFC 246 (kemenangan atas Donnald Cerone), saya tidak berlatih dengan baik. Hal itu membuktikan apa saja bisa terjadi dalam sebuah pertarungan."

"Anda bisa yakin, saya tidak akan melakukan kesalahan serupa pada masa mednatang. Saat saya menginginkan sesuatu, tidak ada yang bisa menghalangi. Itulah kekuatan tekad dan kepercayaan diri. Hal itulah yang membuat seorang petarung menjadi juara,'' kata Conor seperti dilansir Mirror, Ahad (5/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement