Ahad 05 Jul 2020 14:38 WIB

Pemerintah Iran Tolak Layani Warganya Jika tak Pakai Masker

Presiden Rouhani menegaskan virus Corona bukanlah main-main.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Iran Hassan Rouhani.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rohani menyatakan warganya yang tak mengenakan masker akan ditolak dari pelayanan publik. Kemudian tempat kerja yang tak menerapkan protokol kesehatan akan ditutup selama sepekan.

Keputusan tersebut sebagai bagian dari kebijakan baru pencegahan Covid-19 yang dikeluarkan oleh Rouhani pada Sabtu (4/7). Media massa Iran juga terus menggencarkan sosialisasi protokol kesehatan.

Baca Juga

Pemakaian masker jadi kewajiban mulai Ahad ini di ruang publik. Langkah itu dilakukan karena penderita Covid-19 di Iran terus naik usai pelonggaran lockdown.

"Petugas pemerintah tidak harus melayani orang yang tidak memakai masker. Tapi bagi pegawai pemerintah yang tak memakai masker maka dianggap absen dan diminta pulang," kata Rohani dilansir dari Saudi Gazette pada Ahad (5/7).

Baru-baru ini, situs pemerintah memajang foto Rouhani mengenakan masker yang jarang terjadi. Rouhani melakukannya agar ditiru oleh rakyatnya karena penggunaan masker amat penting. "Corona bukanlah bercandaan," tegas Rohani.

Selain itu, Rouhani mengimbau mereka yang tertular Covid-19 segera melaporkannya. Tujuannya mengindari penularan pada orang lain.

"Merahasiakan diri yang terinfeksi itu melanggar hak orang lain," ucap Rohani.

Diketahui, Iran berjuang keras menanggulangi penularan Covid-19 sejak dilaporkan muncul pada akhir Februari. Hingga Sabtu, penderita Covid-19 sudah mencapai 237.878 orang dimana 11.408 di antaranya meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement