REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin tertinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un mengklaim kesuksesan penanganan Covid-19. Ia mengungkapkan hal itu pada kantor berita Korut KCNA.

Kim menyebut negaranya mampu mencegah penyebaran virus corona hingga mampu menjaga stabilitas nasional. Korut menutup perbatasan dan memaksa ribuan orang diisolasi pada enam bulan lalu ketika virus corona mulai merebak di dunia.

Kim mengatakan telah memiliki langkah pencegahan Covid-19 agar virus tersebut tak menghantui Korut. Kim menyatakan tak ada kasus Covid-19 di negaranya. Namun, klaim itu sulit dipastikan kebenarannya.

Walau demikian, Kim tetap menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan maksimal. Kim membuat Korut dalan status siaga pencegahan Covid-19.

"Dia (Kim) terus mengingatkan turunnya kewaspadaan langkah anti-epidemi akan menghasikan krisis tak terbayangkan," tulis KCNA sebagaimana dilansir BBC pada Ahad (5/7).

Sulit memastikan apakah Covid-19 tersebat di Korut atau tidak. Perbatasan Korut sudah tutup sejak 30 Januari. Hanya sedikit orang yang berhasil keluar atau masuk ke sana. Ratusan WNA tertahan di Pyongyang. Ribuan warga Korut juga diisolasi dan sekolah dihentikan kala itu.

Palang Merah Dunia terus melakukan upaya pencegahan Covid-19 di perbatasan. Sumber diplomatik menyebut ada tumpukan suplai medis dan APD di luar perbatasan yang tak bisa masuk ke Korut. Disebutkan pula terjadi panic buying di Pyongyang.

Korut mulai membuka lagi sekolah. Namun, kegiatan berkumpul tetap dilarang. Semua orang juga diwajibkan pakai masker. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika