Ahad 05 Jul 2020 01:24 WIB

Manfaat Saling Memberi Nasihat

Nasihat dipesankan Rasulullah agar ketakwaan terus meningkat.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Manfaat Saling Memberi Nasihat Sesama Muslim. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Manfaat Saling Memberi Nasihat Sesama Muslim. Foto: Memberi nasihat merupakan anjuran agama (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Salah satu pesan Rasulullah SAW dalam dakwah saat Haji Wada adalah saling menasihati sesama umat Islam. Nasihat dipesankan Rasulullah agar ketakwaan dan ketaatan kepada Allah terus meningkat.

"Memberikan nasihat agar menjadikan kita semua tetap dalam ketakwaan dan taat kepada Allah SWT," kata Ustazah Lilis Yulistiawati, pendiri Pesantren Tahfizh Mutiara Darul Qur’an, saat menyampaikan tausiyah virtualnya, Sabtu (4/7).

Baca Juga

Sebagai seorang yang beriman kepada Allah dan Rasulullah Muhammad, ketakwaan dan ketaatan harus di atas segalanya. Apalagi hal itu sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabiyullah Ibrahim  dan teladan kita semua baginda Rasulullah SAW.

"Saling memberikan nasihat agar kita senatiasa mentaati Allah SWT," katanya.

Di dalam Alquran surah Al Maidah ayat 45  Allah SWT telah menegaskan tentang manusia mesti taat terhadap perintahnya. "Siapa saja yang tidak memerintah dengan apa yang Allah turunkan (al-Quran), mereka itulah kaum zalim."

Selain saling menasihati, Rasulullah juga berpesan agar kita selalu berpegang teguh pada Alquran dan as-Sunnah. Beliau Muhammad SAW telah menjamin saiapapun yang istiqamah berpegang teguh pada keduanya, tak akan pernah tersesat selama-lamanya.

"Sebaliknya ketika kita tidak berpegang teguh pada Alquran dan as-Sunnah maka akan mengundang murka Allah SWT," katanya.

Pandemi corona adalah bagian dari ujian keistiqomahan ini, maka dari itu tidak jarang orang tidak istiqomah setelah mengalami musibah. Oleh karena itu perayaan qurban khususnya pada saat pandemi corona saat ini haruslah jadi

renungan.

Qurban sejatinya adalah perayaan kedekatan dan ketaatan diri kita kepada Allah SWT. Ketaatan ini diukur dengan seberapa besar kesungguhan kita menghadirkan pemberian terbaik

pada aspek kehidupan kita.  Baik ibadah mahdhah kepada Allah seperti sholat, puasa atau ibadah yang mempunyai dimensi kemanusian seperti zakat, shadaqah, qurban.

"Bahkan ibadah dalam menjalankan aktifitas kekhalifahan di muka bumi mengatur bumi ini sesuai dengan perintah Allah SWT," katanya.

Ustazah Lilis berharap, semoga esensi dari ibadah qurban ini tidak hanya terbatas pada kegiatan rutinitas tahunan saja, akan tetapi betul-betul bisa kita pahami esensinya sekaligus kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Sehingga terbentuk keluarga dan masyarakat yang sejahtera.

"Dan terbangun negara yang baldatun thoyyibatun warabbul ghofur sebagai buah dari ketaatan kepada Allah SWT agar kehidupan kita selamat di dunia dan di akhirat," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement