Ahad 05 Jul 2020 00:10 WIB

Mendikbud Ajak Rektor Optimalkan Merdeka Belajar

Nadiem mengajak para rektor Indonesia mengoptimalkan kebijakan Merdeka Belajar

Mandikbud Nadiem Makarim membuka kerja  sama antara IPB University dan Monash University, Rabu (1/7).
Foto: Dok IPB University
Mandikbud Nadiem Makarim membuka kerja sama antara IPB University dan Monash University, Rabu (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengajak para rektor Indonesia mengoptimalkan kebijakan Merdeka Belajar episode II yaitu Kampus Merdeka dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 demi terwujudnya sumber daya manusia unggul dan Indonesia maju.

"Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensidi dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya," ujar Nadiem saat menjadi narasumber pada Konferensi Forum Rektor Indonesia (FRI) 2020 secara daring di Jakarta, Sabtu (4/7).

Dia mengajak untuk mengoptimalkan kebijakan Merdeka Belajar, Kampus Merdeka, untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.

Dia menambahkan profil pelajar Pancasila yang berke-Tuhanan dan berakhlak mulia, dengan kebhinnekaan global, gotong royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri merupakan ciri pelajar unggul untuk masa depan bangsa.

Mendikbud meminta para pemangku kepentingan dan pengelola pendidikan tinggi untuk membangun sistem pendidikan yang lebih adaptif, inovatif dengan penyesuaian-penyesuaian yang berkaitan dengan mekanisme manajemen perguruan tinggi saat ini

"Perlu dipahami bahwasanya perubahan tidak berlangsung secara satu arah, namun saling terkait antara satu aspek dengan aspek yang lain sehingga sinergi, sinkronisasi, dan kolaborasi saat ini merupakan pilihan yang wajib dilakukan oleh para pengelola dan pemangku kepentingan perguruan tinggi," kata dia.

Dia menjelaskan melalui interaksi yang erat antara perguruan tinggi dengan dunia kerja, dengan dunia nyata, perguruan tinggi akan hadir sebagai mata air bagi kemajuan dan pembangunan bangsa, serta turut mewarnai budaya dan peradaban bangsa secara langsung. Mendikbud juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan dunia industri.

"Pernikahan massal yang otentik dan organik akan menguntungkan semua pihak, bagi mahasiswa langsung dibimbing dalam ekosistem dunia kerja dan bagi industri diuntungkan karena mendapat tenaga kerja yang kompeten," kata Mendikbud.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement