Sabtu 04 Jul 2020 16:16 WIB

Kemenhub Siapkan Permenhub Keselamatan Pesepeda

Beberapa yang akan diatur di antaranya ketika bersepeda saat malam hari

Komunitas yang tergabung dalam Bike To Work Indonesia menggelar kampanye edukasi tertib bersepeda di area FX Sudirman, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (3/7). Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan permenhub untuk melindungi keselamatan para pengguna sepeda.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Komunitas yang tergabung dalam Bike To Work Indonesia menggelar kampanye edukasi tertib bersepeda di area FX Sudirman, Jalan Sudirman, Jakarta, Jumat (3/7). Kementerian Perhubungan akan mengeluarkan permenhub untuk melindungi keselamatan para pengguna sepeda.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Perhubungan RI akan melindungi keselamatan para pesepeda dengan membuat Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub). Hal tersebut diungkapkan irektur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi di Solo, Sabtu (4/7).

"Mengenai sepeda sedang saya buat Peraturan Menhub tentang perlindungan keselamatan bagi pengguna sepeda. Di sana mengatur tentang tata cara menyangkut masalah sepedanya seperti apa yang berkeselamatan," kata Budi.

Baca Juga

Ia mengatakan beberapa yang akan diatur di antaranya ketika bersepeda saat malam hari maka diwajibkan melengkapi spotlight, penggunaan helm, dan tanda yang harus diberikan pesepeda ketika akan berbelok atau lurus.

"Saat ini (aturan tersebut) sedang saya susun dengan beberapa komunitas sepeda. Di sini kami hanya membuat perlindungan keselamatan bagi pengguna sepeda karena ternyata di Indonesia jarang ada kecelakaan antarsepeda, justru pesepeda jadi korban kecelakaan dengan kendaraan lain," ucapnya.

Selanjutnya, dikatakannya, pemerintah pusat akan mendorong pemerintah daerah untuk membuat jalur khusus pesepeda. "Kalau di Solo saya lihat sangat memungkinkan. Kalau memungkinkan saya akan buat di tahun 2021," ujarnya.

Ia mengatakan langkah serupa sudah dilakukan di Jakarta dan Bandung. Pihaknya berharap jalur khusus pesepeda ini akan mendidik masyarakat untuk saling menghargai masing-masing pengguna alat transportasi.

Sementara itu, terkait dengan tradisi bersepeda yang saat ini sudah menjadi bagian dari gaya hidup sebagian masyarakat, pihaknya mendorong agar pengguna alat transportasi tersebut juga dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi.

"Misalnya, ke kantor pakai sepeda, ke sekolah pakai sepeda. Sekarang ini banyak anak sekolah, SMP, SMA pakai sepeda motor. Orang tua jangan bangga anak-anaknya sudah bisa sepeda motor, gantilah dengan sepeda," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement