Sabtu 04 Jul 2020 15:05 WIB

BIN Kembali Deteksi Covid-19 di Bogor

BIN menyasar pedagang dan pengunjung di Pasar Ciawi.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Endro Yuwanto
Petugas kesehatan melaksanakan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 sejumlah pedagang pasar (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Petugas kesehatan melaksanakan rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 sejumlah pedagang pasar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali menggelar rapid test di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mendeteksi persebaran Covid-19. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, BIN menyasar pedagang dan pengunjung di Pasar Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.

Ketua Pelaksana Harian Sub Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 BIN Brigadir Jenderal TNI Irwan Maulana mengatakan, uji itu merupakan instruksi dari Kepala BIN, Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. Irwan menyebut BIN dapat membantu mendeteksi dan memutus rantai persebaran Covid-19.

“Antusiasme masyarakat Ciawi cukup tinggi dan rapid test ini dilakukan memang di tempat-tempat konsentrasi masyarakat, salah satunya pasar,” kata Irwan di Pasar Ciawi, Sabtu (4/7).

Irwan menjelaskan, uji itu melibatkan sejumlah personel dari Satpol PP, polisi, dan TNI, mengarahkan pedagang dan warga menuju lokasi rapid test. Ia menegaskan, BIN akan terus mencari titik-titik episentrum di wilayah-wilayah yang menjadi zona persebaran Covid-19.

Dengan adanya rapid test massal itu, Irwan berharap dapat mengetahui klaster-klaster baru penyebaran wabah Covid-19, khusunya di area publik. "Pasar tradisional merupakan tempat berkerumunnya orang melakukan jual beli. Ini menjadi fokus kami," ungkap Irwan.

Pasar Ciawi memiliki luas sekitar 4.600 meter dengan jumlah 600 kios dan 100 los. Setidaknya, terdapat 300 pedagang yang telah berjualan di pasar tersebut untuk melayani berbagai kebutuhan warga.

Lebih lanjut, Irwan menjelaskan, BIN telah menyediakan 700 rapid test. Selain itu, pihaknya juga menerjunkan dua unit mobil laboratorium PCR untuk swab test serta dua unit mobil ambulans.

“Jika ada yang positif akan dirujuk ke rumah sakit atau isolasi mandiri. Kami juga sudah berkoordinasi dengan gugus tugas untuk mengirimkan hasil swab test ke mobil laboratorium,” tegas Irwan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement