Sabtu 04 Jul 2020 13:14 WIB

BKPM:Tarif Kompetitif Alasan Investor AS Pindah ke Indonesia

Sebanyak tujuh perusahaan asing merelokasi usahanya dari China ke Indonesia

Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). Dalam kunjungan tersebut, Presiden meninjau kesiapan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan sekitar 4.000 hektare yang terintegrasi dengan jalan tol, stasiun, pelabuhan, dengan terdapat beberapa investor diantaranya dari negara Tiongkok, China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Presiden Joko Widodo (tiga kanan) didampingi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia (tiga kiri), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kiri), Bupati Batang Wihaji (empat kiri) dan jajaran menteri lainnya berbincang saat peninjauan Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Kedawung, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6/2020). Dalam kunjungan tersebut, Presiden meninjau kesiapan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang dengan luas lahan sekitar 4.000 hektare yang terintegrasi dengan jalan tol, stasiun, pelabuhan, dengan terdapat beberapa investor diantaranya dari negara Tiongkok, China, Jepang, Korea, Taiwan, dan Amerika dengan tujuan untuk membuka lapangan pekerjaan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan bahwa tarif impor yang lebih kompetitif merupakan alasan bagi investor asal Amerika Serikat, PT CDS Asia (Alpan Lighting) untuk merelokasi pabriknya dari Xiamen, China, ke Indonesia. Alpan Lighting, perusahaan yang bergerak di bidang industri lampu tenaga surya, merupakan satu dari tujuh perusahaan asing yang resmi merelokasi investasinya ke Indonesia.

"Alpan Lighting merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia karena tarif impor dari Indonesia ke Amerika Serikat 0 persen. Jauh lebih kompetitif dibandingkan dengan tarif impor 25 persen dari RRT ke Amerika Serikat," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Ikmal Lukman dalam keterangan di Jakarta, kemarin.

Baca Juga

Fakta tersebut, lanjut Ikmal, menjadi bukti nyata bahwa Indonesia bisa bersaing dengan China. "Kami optimistis, ke depannya akan banyak investor asing lain yang akan merelokasi investasinya ke Indonesia," ujarnya.

Ikmal bercerita, pada awalnya Alpan Lighting sempat mempertimbangkan negara lain sebagai tujuan relokasinya. Namun BKPM sangat agresif melakukan pendekatan dan memberikan fasilitasi berbagai kemudahan dalam hal pengurusan perizinan.

"Sesuai dengan yang disampaikan Bapak Kepala BKPM (Bahlil Lahadalia) bahwa di tengah kondisi Covid-19, kita harus berpikir di luar kebiasaan dan melakukan inovasi-inovasi dengan penyesuaian kondisi saat ini," tambah Ikmal.

Nilai investasi Alpan Lighting diperkirakan hingga mencapai 14 juta dolar AS dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.

Pabrik akan didirikan di Kawasan Industri (KI) Wijayakusuma, Jawa Tengah. Saat ini, Alpan Lighting sudah pada tahap konstruksi dan rencananya akan memulai produksi pada semester kedua tahun 2020. Nantinya seluruh hasil produksi di Indonesia ditujukan untuk diekspor.

President & CEO Alpan Lighting Danny Sooferian menyampaikan apresiasi atas kemudahan proses perizinan perusahaan. "BKPM telah menjadi mitra yang sangat baik sehingga proses pendirian perusahaan kami berjalan lancar. Perusahaan akan memulai tahap operasional pada akhir 2020, menggantikan mayoritas fasilitasi produksi dari China ke Indonesia," ucap Danny.

Sampai dengan saat ini, BKPM mencatat total nilai investasi dari tujuh perusahaan yang relokasi sebesar 850 juta dolar AS (sekitar Rp 11,9 triliun) dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang. Selanjutnya, BKPM akan mengejar 17 perusahaan yang sudah berniat merelokasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement